Keberhasilan Iftriah menggambarkan bahwa dengan pendampingan yang tepat, KPM tidak hanya dapat mandiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Meski sudah ada pencapaian signifikan, Gus Ipul mengakui bahwa tantangan dalam menghapus kemiskinan ekstrem masih besar.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem bukan hanya masalah penghasilan rendah, tetapi juga akses terbatas ke layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Penghapusan kemiskinan ekstrem membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Kami ingin membangun kesadaran bahwa mereka mampu bangkit dari keterbatasan yang ada,” tegasnya.
Baca Juga: Jakarta Gelar Car Free Night di Tiga Lokasi pada Malam Tahun Baru 2025, Ini Info Lengkapnya
Untuk mendukung keberhasilan program-program pemberdayaan, Kementerian Sosial juga akan terus meningkatkan kualitas dan jangkauan program seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), bantuan rumah layak huni, serta pelatihan keterampilan.
Dalam acara PKH Jateng Fest, Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan senilai Rp198,4 juta untuk 231 orang Pemerlu Atensi Sosial (PAS).
Gus Ipul berharap agar keberhasilan PKH di Jawa Tengah, terutama dalam mendorong graduasi mandiri, dapat menjadi model bagi penghapusan kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia.
Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
“Keberhasilan ini adalah contoh nyata bahwa dengan kerja sama yang baik, kita bisa menghapuskan kemiskinan ekstrem dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera,” pungkas Gus Ipul.***(LL)