ESENSI.TV, NASIONAL - Perang melawan peredaran narkoba terus digencarkan di Indonesia.
Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah mengantisipasi perpindahan pusat-pusat peredaran narkoba atau yang dikenal sebagai "kampung narkoba" ke daerah lain.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena ini.
Berdasarkan data Kelompok Kerja (Pokja) Pencegahan, yang berada di bawah koordinasi Desk Pemberantasan Narkoba pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, terdapat sekitar 290 wilayah di Indonesia yang teridentifikasi sebagai kampung narkoba.
Polri kini mengambil langkah progresif dengan merancang transformasi kampung-kampung ini menjadi zona bebas narkoba secara bertahap.
"Program kampung bebas narkoba sudah kami mulai. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah kemungkinan perpindahan aktivitas peredaran ke kampung-kampung lain. Ini harus kita antisipasi dengan langkah-langkah yang tepat," ujar Budi Gunawan, dikutip pada Jum'at, 6 Desember 2024.
Kapolri juga menyampaikan bahwa saat ini sekitar 90 kampung narkoba sedang dalam proses transformasi menuju kampung bebas narkoba.
Proses ini melibatkan berbagai strategi, termasuk penyuluhan masyarakat, program pendidikan antinarkoba, serta memasukkan materi pencegahan narkoba ke dalam kurikulum sekolah.
Baca Juga: UNESCO Tetapkan Kebaya sebagai Warisan Budaya Dunia, Simbol Identitas dan Harmoni Asia Tenggara
"Kami mencoba pendekatan yang inovatif. Salah satunya adalah mengadakan kompetisi bagi anggota Polri di wilayah-wilayah tertentu. Wilayah yang berhasil mengubah status kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba akan mendapat penghargaan, baik untuk anggota maupun kesatuan yang terlibat," jelas Kapolri.
Upaya ini, menurut Kapolri, membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pendekatan simultan yang menggabungkan edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum secara terpadu.
"Semua langkah dilakukan bersama-sama, termasuk dengan menggandeng masyarakat untuk ikut aktif dalam pengawasan. Tanpa dukungan masyarakat, hasilnya tentu tidak akan maksimal," tambahnya.