ESENSI.TV, NASIONAL - Kebaya, salah satu pakaian tradisional yang menjadi ikon budaya Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kini resmi menyandang status sebagai warisan budaya dunia.
Penetapan ini dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) dalam sidang Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Paraguay pada Selasa, 3 Desember 2024.
Momen bersejarah ini merupakan hasil kerja keras dari pengajuan bersama antara Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Penetapan kebaya sebagai bagian dari daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga melambangkan semangat persatuan kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bahas Kenaikan PPN 2025, Pastikan Barang Pokok dan Layanan Publik Tetap Bebas Pajak
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan bahwa pengajuan kebaya secara kolektif oleh negara-negara Asia Tenggara menunjukkan pentingnya kerja sama lintas negara dalam melestarikan warisan budaya.
"Kolaborasi ini mencerminkan semangat persatuan di antara negara-negara Asia Tenggara dalam menjaga budaya bersama. Kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, tetapi simbol identitas yang menghubungkan masyarakat di kawasan ini," jelas Fadli Zon dalam pernyataannya, dikutip pada Jum'at, 6 Desember 2024.
Menurutnya, kebaya memiliki nilai budaya yang melampaui batas negara dan dapat menjadi elemen pemersatu yang mempererat hubungan antarbangsa.
Fadli juga menekankan pentingnya menjadikan kebaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Kita harus bangga mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan sebagai bentuk pelestarian budaya," tambahnya.
Penetapan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melestarikan warisan budaya takbenda, tetapi juga membawa dampak positif pada pembangunan sosial dan ekonomi.
"Dengan pengakuan ini, kebaya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat, menciptakan ekonomi inklusif, dan mengurangi kemiskinan," ungkap Fadli.
Ia juga berharap status baru kebaya sebagai warisan dunia dapat memotivasi generasi muda untuk menghargai dan melanjutkan tradisi ini.
Artikel Terkait
Keadilan Air dalam Ekosistem Kebudayaan Dunia: Sebuah Pemikiran untuk World Water Forum 2024
Ilmu Bumi, Keadilan Ekologi, dan Daulat Pangan dalam Literasi Kebudayaan
Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-1)
Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-2)
Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-3)