Senin, 22 Desember 2025

Gelombang Petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Mencapai Ratusan Ribu Tanda Tangan

Photo Author
- Jumat, 6 Desember 2024 | 13:00 WIB
Gus Miftah saat menghina penjual es teh manis keliling. (Foto: PMJ/YouTube PCNU Magelang).
Gus Miftah saat menghina penjual es teh manis keliling. (Foto: PMJ/YouTube PCNU Magelang).

ESENSI.TV, NASIONAL - Kisruh yang melibatkan Gus Miftah, seorang pemuka agama yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, baru-baru ini memanas. 

Kali ini, pernyataannya yang dianggap menghina seorang penjual es teh manis, bernama Sunhaji, memicu reaksi keras dari masyarakat. 

Tak hanya kritik, ribuan netizen turut mendesak pencopotan Gus Miftah dari jabatannya melalui sebuah petisi online.  

Kasus ini bermula dari sebuah video yang viral di media sosial, memperlihatkan Gus Miftah menyampaikan komentar yang dianggap merendahkan Sunhaji, seorang pedagang es teh di Magelang, Jawa Tengah. 

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Kebaya sebagai Warisan Budaya Dunia, Simbol Identitas dan Harmoni Asia Tenggara  

Insiden tersebut memicu gelombang kemarahan publik, yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang pemuka agama, terlebih lagi seseorang yang memegang jabatan penting di pemerintahan.  

Setelah video tersebut menjadi viral, Gus Miftah mengunjungi rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang. 

Dalam kunjungan tersebut, ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Sunhaji dan keluarganya.  

Namun, permintaan maaf ini tidak meredakan amarah publik. Hingga Jumat (6/12/2024) pagi, petisi online yang mendesak pencopotannya dari jabatan UKP telah mengumpulkan lebih dari 215.000 tanda tangan di platform change.org.  

Baca Juga: Adakan Pertemuan Dengan DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Perkuat Ekonomi, Fokus pada Investasi dan Digitalisasi  

Pembuat petisi menjelaskan bahwa tindakan Gus Miftah dianggap tidak mencerminkan sikap seorang pemuka agama yang seharusnya menunjukkan teladan bagi masyarakat. 

“Hari di mana perasaan publik terluka, seorang pedagang yang berjuang demi keluarganya diperlakukan dengan tidak hormat oleh seorang tokoh agama,” tulis pembuat petisi tersebut.  

Ia juga menambahkan bahwa tidak seharusnya seorang tokoh publik, terlebih yang sering berbicara soal nilai-nilai agama, menggunakan kata-kata kasar terhadap orang lain. 

Apalagi, ini bukan kali pertama Gus Miftah terlibat dalam kontroversi serupa.  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: PMJ News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X