ESENSI.TV, NASIONAL - Jelang akhir tahun 2024, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga pangan di seluruh wilayah Indonesia meskipun beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga.
Langkah-langkah antisipatif telah disiapkan guna menghadapi potensi lonjakan harga, terutama pada beberapa komoditas utama yang berpotensi mempengaruhi daya beli masyarakat.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono, S.TP., MP., mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah stabilisasi, salah satunya adalah penyaluran stok beras dari Bulog.
Baca Juga: Kemenkominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks Pilkada 2024, Libatkan Platform Digital Besar
"Setiap saat pemerintah melaksanakan upaya stabilisasi, termasuk penyaluran stok beras Bulog. Intervensi dilakukan di daerah-daerah dengan potensi kenaikan harga melalui operasi pasar dan distribusi pangan murah," ujarnya dalam keterangan yang dilansir dari laman tribratanews.polri.go.id pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Menurut Maino, kondisi produksi pangan nasional pada bulan September 2024 ini cukup stabil dan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia menambahkan bahwa distribusi pangan akan terus dipantau, dan intervensi akan dilakukan jika diperlukan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan mengalami kenaikan harga.
Baca Juga: Kesehatan Personel Polri Diperiksa Menjelang Pengamanan Pilkada 2024
“Berdasarkan data, produksi bulan September ini cukup dibanding kebutuhan bulanan kita. Untuk saat ini, stok pangan nasional bisa dibilang berada dalam kondisi aman. Namun, distribusi tetap perlu diawasi ketat agar pasokan bisa merata ke semua daerah,” jelas Maino.
Pemerintah memastikan bahwa kebijakan stabilisasi harga pangan akan terus dioptimalkan melalui berbagai program, seperti distribusi pangan murah dan operasi pasar yang melibatkan Bulog serta pihak terkait lainnya.
Meski demikian, terdapat komoditas tertentu yang mengalami fluktuasi harga, seperti bawang merah.
Namun, Maino menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar dan belum menimbulkan kekhawatiran signifikan.
Pemerintah juga sudah menyiapkan langkah penanggulangan, salah satunya dengan memperkuat koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan stok pangan yang mencukupi di seluruh Indonesia.