ESENSI.TV, NASIONAL - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatatkan pencapaian luar biasa dengan surplus keseimbangan primer, sebuah tonggak sejarah yang pertama kali terjadi sejak 2012.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pencapaian ini menandai perbaikan signifikan dalam pengelolaan fiskal Indonesia.
Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa surplus keseimbangan primer dicapai berkat pendapatan negara yang melebihi target dan pertumbuhan penerimaan pajak yang kuat.
"Pencapaian ini adalah indikator positif dari ketahanan ekonomi Indonesia, yang menunjukkan bahwa pengelolaan fiskal yang hati-hati dan terencana memberikan hasil yang nyata," ujar Sri Mulyani, dikutip dari laman setkab.go.id pada Sabtu, 25 Agustus 2024.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2023 menunjukkan beberapa prestasi penting.
Pertama, pencapaian surplus keseimbangan primer adalah yang pertama kali sejak 2012.
Kedua, surplus laporan operasional tercatat untuk pertama kalinya sejak penerapan basis akuntansi akrual pada tahun 2025.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Bersihkan 17,4 Ton Sampah Usai Demo di DPR MPR
Ketiga, ekuitas pemerintah atau negara mengalami kenaikan tanpa melalui revaluasi, yang juga pertama kali terjadi sejak 2015.
Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam stabilitas dan efisiensi fiskal.
Sri Mulyani menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari pendapatan negara yang melampaui target dan penerimaan pajak yang meningkat secara signifikan.
Ini tidak hanya menunjukkan ketahanan ekonomi di tengah tekanan global, tetapi juga membuktikan bahwa strategi fiskal yang prudent dan efisien dapat membawa dampak positif bagi perekonomian.
Baca Juga: TransJakarta Modifikasi Rute Koridor 14 dan M14, Kini Layani Halte JIEXPO Kemayoran