Senin, 22 Desember 2025

Menkeu Sebut Belanja Pusat di Kuartal I-2024 Capai Rp427,6 Triliun

Photo Author
- Sabtu, 27 April 2024 | 11:26 WIB
Menkeu Sri Mulyani pada konferensi APBN Kita edisi April 2024, Jumat (26/4/2024) di kantor Kementerian Keuangan, di Jakarta. foto: ist
Menkeu Sri Mulyani pada konferensi APBN Kita edisi April 2024, Jumat (26/4/2024) di kantor Kementerian Keuangan, di Jakarta. foto: ist

Pada kuartal pertama tahun 2024, pemerintah pusat telah membelanjakan anggaran sebesar Rp427,6 triliun atau 17,3 persen dari target APBN.

Belanja ini menunjukkan kenaikan yang signifikan sebesar 23,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, kenaikan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas penyelenggaraan Pemilu. Juga beberapa bantuan sembako pangan.

"Kalau kita lihat realisasi subsidi juga cukup besar mempengaruhi dari sisi belanja non Kementerian/Lembaga (K/L) kita,” kata Menkeu.

Penjelasan itu disampaikan Sri Mulyani pada konferensi APBN Kita edisi April 2024, Jumat (26/4/2024) di kantor Kementerian Keuangan, di Jakarta.

Menkeu juga menjelaskan, hingga akhir Maret 2024, belanja K/L telah mencapai 20,4 persen dari pagu yang telah ditetapkan yaitu Rp 222,2 triliun.

Di mana terjadi peningkatan signifikan pada komponen belanja pegawai sebesar 42,8 persen dibanding periode yang sama dari tahun sebelumya. Utamanya dikarenakan kenaikan gaji pegawai dan pensiunan, serta pemberian penuh 100 persen tukin pada THR.

Selain belanja pegawai, sebut Menkeu, juga terdapat kenaikan pada belanja barang hingga mencapai Rp80,6 triliun atau 38,9 persen. Ini disebabkan belanja operasional terkait Pemilu.

Sementara, belanja modal dan bantuan sosial juga dikatakan Menkeu menunjukan kenaikan yang cukup impresif dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk belanja bansos yang mencapai Rp43,3 triliun, ada kenaikan dari tahun lalu yang base nya rendah yaitu Rp35,9 triliun,” sambung Menkeu.

Selain belanja K/L juga terdapat belanja non K/L yang realisasinya sudah mencapai Rp205,4 triliun atau setara 14,9 persen dari pagu. Menkeu menyebut, pemberian subsidi dan kenaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi belanja tersebut.

“Debitur KUR jumlah orangnya meningkat 937,4 (ribu) dan itu cukup baik karena memang kita berharap akan lebih banyak dan lebih merata, jadi naiknya 88,6 persen,” ucapnya. *

Email : [email protected]
Editor: Junita Ariani/Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X