Senin, 22 Desember 2025

Adakan Pertemuan Dengan DEN, Presiden Prabowo Bahas Strategi Perkuat Ekonomi, Fokus pada Investasi dan Digitalisasi  

Photo Author
- Jumat, 6 Desember 2024 | 11:00 WIB
Keterangan pers Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (05/12/2024). (Foto: BPMI Setpres/ Rusman)
Keterangan pers Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (05/12/2024). (Foto: BPMI Setpres/ Rusman)

ESENSI.TV, JAKARTA - Dalam upaya memperkuat pondasi ekonomi nasional, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 5 Desember 2024.

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas berbagai tantangan strategis di sektor ekonomi, mulai dari meningkatkan daya beli masyarakat hingga menggenjot daya saing investasi di Indonesia.  

Diskusi yang berlangsung intensif ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, dan Anggota DEN Muhammad Chatib Basri.

Mereka membahas langkah-langkah konkret yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.  

Baca Juga: Co Founder ISESS Menyebut Pentingnya Bodycam dan Evaluasi Penggunaan Senjata Api untuk Meningkatkan Akuntabilitas Kepolisian

Muhammad Chatib Basri memfokuskan isu daya beli masyarakat, khususnya di kelas menengah, yang menurutnya harus menjadi perhatian utama pemerintah. 

Selain itu, ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam kebijakan upah minimum provinsi (UMP).  

"Di satu sisi, kebijakan ini harus mendukung daya beli masyarakat, namun di sisi lain, kita juga harus memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak mengurangi daya saing industri dalam negeri," jelasnya.  

Sementara itu, Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa DEN juga memberikan perhatian pada langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek maupun menengah. 

Baca Juga: Indonesia Darurat Narkoba: Pemerintah Terapkan Tiga Strategi Utama untuk Pemberantasan

Menurutnya, menarik investasi berkualitas yang mampu memperkuat sektor manufaktur nasional menjadi salah satu prioritas utama.  

"Kami ingin memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya membawa modal, tetapi juga membangun rantai pasok yang lebih dalam di sektor manufaktur. Hal ini penting untuk menyelesaikan masalah struktural di sektor tersebut," ujar Mari.  

Dalam kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah akan segera meluncurkan e-katalog versi terbaru pada bulan depan.

Katalog ini diharapkan mampu mencakup hingga 95 persen belanja APBN, sehingga dapat memangkas inefisiensi anggaran yang selama ini terjadi.  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: setkab.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X