ESENSI.TV, NASIONAL - Penggunaan teknologi dalam dunia kepolisian semakin mendapat perhatian, terutama dalam upaya meningkatkan akuntabilitas dan transparansi.
Salah satu inovasi yang dianggap dapat membawa perubahan besar adalah penggunaan bodycam atau kamera tubuh oleh petugas polisi.
Teknologi ini diharapkan dapat memberikan bukti visual yang jelas dalam setiap insiden yang terjadi, memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, serta mendukung penyelidikan yang lebih objektif.
Khairul Fahmi, Pengamat Militer sekaligus Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), menegaskan bahwa penerapan teknologi baru, seperti bodycam, dapat meningkatkan transparansi di lapangan.
Baca Juga: Indonesia Darurat Narkoba: Pemerintah Terapkan Tiga Strategi Utama untuk Pemberantasan
"Dengan bodycam, kita bisa mendapatkan bukti visual yang akurat mengenai peristiwa yang terjadi, bukan hanya berdasarkan kesaksian atau pengakuan yang bisa diperdebatkan," ungkapnya dalam wawancara, dikutip pada Kamis, 5 Desember 2024.
Menurut Fahmi, teknologi semacam ini sangat penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kejadian yang terjadi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Namun, Fahmi juga mengingatkan bahwa penggunaan bodycam harus didukung dengan regulasi yang tegas dan jelas.
"Penerapan bodycam perlu dilengkapi dengan aturan yang mendukung agar penggunaan teknologi ini dapat berjalan maksimal, dan petugas polisi dapat menjalankan tugasnya dengan lebih konsisten," tambahnya.
Baca Juga: Remaja Pelaku Pembunuhan Ayah dan Neneknya di Cilandak Tidak Ditahan, Dititipkan di LPAS
Ia juga menekankan bahwa pengawasan yang ketat sangat penting agar mekanisme penggunaan bodycam dapat dijalankan dengan baik, dan untuk memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya sekadar alat, tetapi menjadi bagian integral dari sistem kepolisian yang lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, Fahmi juga menyoroti isu lain yang berkaitan dengan keamanan, yaitu desakan publik untuk mengevaluasi penggunaan senjata api oleh polisi, yang semakin hangat setelah insiden penembakan siswa di Semarang.
"Seruan untuk evaluasi penggunaan senjata api memang sering terdengar, dan saya rasa ini perlu diperhatikan. Meskipun aturan terkait penggunaan senjata api sudah jelas, evaluasi terhadap penerapannya tetap penting," jelas Fahmi.
Menurutnya, meskipun aturan yang ada sudah mengatur penggunaan senjata api dengan sangat rinci, insiden yang terjadi menunjukkan bahwa pengawasan dan pelaksanaan aturan tersebut harus lebih diperhatikan.
Artikel Terkait
Selama Pandemi, Jumlah Anak Tewas karena Senjata Api di AS Naik
Tersangka Kasus Senjata Api Ilegal, Bareskrim Polri Tangkap Dito Mahendra di Bali
Jarang Terjadi, Wali Kota Probolinggo Hibahkan 70 Unit Sepeda Motor Kepada Kepolisian
Kepolisian Siap Pindahkan 30.878 Personel ke IKN Secara Bertahap
Tak Lolos Seleksi? Calon Taruna Akademi Kepolisian Diimbau Waspadai Penipuan Kuota Susulan