Rekaman CCTV dan keterangan saksi menunjukkan bahwa tidak ada tawuran pada saat kejadian.
Gamma, yang dikenal sebagai pelajar berprestasi dan aktif dalam kegiatan sekolah, mendapatkan dukungan penuh dari teman-temannya.
Salah satu teman korban mengungkapkan, "Kami tidak percaya Gamma terlibat tawuran atau gangster."
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa insiden penembakan tersebut tidak terkait dengan tindakan kriminal.
Habiburokhman menilai bahwa insiden ini menjadi momentum untuk mereformasi prosedur penggunaan senjata api oleh aparat.
"Prinsip penggunaan kekuatan harus ditegakkan, dan ini adalah tanggung jawab moral bagi kepolisian," katanya.
Ia mengingatkan agar aparat lebih berhati-hati dalam menilai situasi untuk mencegah insiden serupa.
Komisi III DPR RI berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kepolisian untuk lebih profesional dalam menjalankan tugas, serta lebih bijaksana dalam penggunaan kekuatan.
Diharapkan, penanganan yang adil dan transparan akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.*** (LL)
Artikel Terkait
Wacana Matra Siber TNI, DPR Ingatkan Pentingnya Anggaran dan Otoritas Jelas Agar Berfungsi Efektif
Buntu Tragedi Polisi Tembak Polisi, DPR Desak Pembentukan Satgas Penanganan Tambang Ilegal
Rencana Larangan Ojol Gunakan BBM Subsidi, DPR: Kebijakan Beratkan Pelaku Usaha Mikro
Terkait Polisi Tembak Siswa SMKN 4 hingga Tewas, DPR Desak Evaluasi Kapolrestabes Semarang
Soal Rencana Penghapusan Subsidi BBM untuk Ojol DPR, Kebijakan Berbahaya dan Rentan Gejolak