Senin, 22 Desember 2025

Bertemu Mathias Cormann, Presiden Prabowo Bahas Aksesi Indonesia ke OECD, Fokus pada Digitalisasi dan Ketahanan Ekonomi  

Photo Author
- Jumat, 29 November 2024 | 09:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

ESENSI.TV, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. 

Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk membahas perkembangan ekonomi Indonesia sekaligus mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam proses aksesi Indonesia menuju keanggotaan OECD.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang turut mendampingi Presiden, menjelaskan bahwa diskusi ini merupakan tindak lanjut dari laporan sebelumnya yang telah disampaikan Sekjen OECD kepada Kementerian Keuangan. 

Baca Juga: Dharma: Warga Jakarta Harus Berani Bersaing Politik Tanpa Parpol

Dalam laporan tersebut, OECD memberikan pandangan optimis mengenai target ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tetap berada pada jalur positif hingga 2025.  

“Dari laporan itu, kami melihat bahwa proyeksi ekonomi Indonesia untuk 2025 secara fundamental cukup realistis untuk tercapai. Hal ini sejalan dengan prediksi dari lembaga internasional lainnya, seperti IMF dan Bank Dunia,” ungkap Airlangga.  

Selain membahas proyeksi ekonomi, pertemuan ini juga menyoroti berbagai rekomendasi strategis dari OECD, termasuk usulan untuk meningkatkan produktivitas di sektor-sektor prioritas. 

Baca Juga: Begini Syarat Penting Yang Perlu Dimiliki Kiper Timnas Indonesia

Fokus utama diskusi meliputi digitalisasi, ketahanan pangan, energi berkelanjutan, serta sejumlah program unggulan pemerintah lainnya. 

Menurut Airlangga, masukan dari OECD sangat berharga karena organisasi tersebut memiliki basis data dari 38 negara anggotanya yang dapat menjadi acuan atau pembanding bagi Indonesia.  

"OECD menawarkan data pembanding yang dapat memberikan wawasan baru bagi pengambilan kebijakan di Indonesia, khususnya dalam sektor-sektor strategis," ujar Airlangga.  

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo dan Mathias Cormann juga membahas perkembangan proses aksesi Indonesia ke OECD. 

Baca Juga: Bapanas Optimalkan Fasilitasi Distribusi Pangan, Pastikan Kestabilan Harga dan Cukupnya Pasokan Pangan di Seluruh Indonesia

Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan langkah-langkah lanjutan, termasuk penetapan target waktu dan strategi yang akan diselaraskan dengan arahan Presiden. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: presidenri.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X