Sebagai bagian dari program ini, Unhan RI dan BNA saat ini sedang mengembangkan satelit nano berukuran 1U dengan misi Automatic Packet Reporting System (APRS).
APRS adalah sistem komunikasi digital berbasis satelit yang dapat digunakan oleh operator radio amatir.
Selain pengembangan satelit nano, tim RIDU-Sat juga membangun Stasiun Bumi Satelit Amatir (SBSA) di Kampus Unhan RI, Sentul, Jawa Barat, yang berperan penting dalam pengoperasian satelit serta mendukung satelit-satelit lainnya.
Stasiun bumi ini merupakan langkah penting dalam pendidikan dan pelatihan terkait pengoperasian satelit, serta menjadi fasilitas utama dalam ekosistem teknologi satelit di Unhan RI.
Selain kerjasama dengan Jerman, Unhan RI juga berkolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi Satelit yang merupakan bagian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kerjasama ini menunjukkan sinergi antar lembaga riset dalam memperkuat kemampuan Indonesia di bidang teknologi satelit.
Melalui program RIDU-Sat, Kementerian Pertahanan dan Unhan RI berharap dapat menjadi inspirasi bagi para peneliti dan praktisi di Indonesia, serta mendukung cita-cita nasional dalam memajukan eksplorasi luar angkasa.
Baca Juga: Dukungan Global: Utusan Khusus Dunia Hadiri Pelantikan Presiden dan Wapres RI 2024-2029
Program ini juga sejalan dengan visi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan nasional melalui penguasaan teknologi canggih, termasuk teknologi satelit.***(LL)
Artikel Terkait
Kemhan RI dan Jepang Berhasil Lakukan Pertemuan Bilateral Perspektif Pertahanan
Kemhan Gelar Bedah Buku Politik Pertahanan di Masa Kepemimpinan Prabowo
Presiden Saksikan Penyerahan Pesawat Hercules dari Kemhan ke TNI AU
Pesawat C-130J-30 Super Hercules Pesanan Kemhan Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya
Prabowo Subianto Sebut Bantuan Air Bersih Kemhan agar Warga Gunungkidul Bisa Panen Tiga Kali