Senin, 22 Desember 2025

Pengembangan Satelit Nano, Unhan RI dan Kemhan Dorong Penguasaan Teknologi STEM di Indonesia  

Photo Author
- Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Unhan RI bekerja sama dengan Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA) untuk kembangkan satelit nano. (kemhan.go.id)
Unhan RI bekerja sama dengan Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA) untuk kembangkan satelit nano. (kemhan.go.id)

ESENSI.TV, NASIONAL - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan generasi muda, khususnya dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). 

Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah pengembangan teknologi satelit nano melalui program Republic of Indonesia Defense University Satellite (RIDU-Sat) yang diinisiasi oleh Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).

Tujuan utama dari program ini adalah mempercepat penguasaan teknologi satelit nano di kalangan mahasiswa dan sivitas akademika. 

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato: Empat Nyawa Melayang

Program ini diharapkan dapat mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang mampu menghadapi tantangan teknologi global di masa mendatang, terutama dalam sektor pertahanan. 

Teknologi satelit nano dianggap krusial bagi Indonesia, baik dalam konteks pengembangan infrastruktur komunikasi maupun dalam mendukung upaya riset teknologi kedirgantaraan.

Sebagai bagian dari pengembangan teknologi ini, Unhan RI menjalin kerjasama dengan Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA), sebuah organisasi berbasis di Jerman yang memiliki spesialisasi dalam pengembangan CubeSat, sebuah satelit kecil yang sedang naik daun dalam industri teknologi global.

Baca Juga: Pidato Perdana Prabowo: Ajak Bangsa Hadapi Tantangan dan Tingkatkan Kesadaran Sosial

BNA berafiliasi dengan Technische Universität Berlin (TU Berlin) dan memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade dalam pengembangan dan peluncuran satelit untuk keperluan riset dan misi teknologi.

Dengan pengalaman tersebut, kerjasama ini diharapkan mampu mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi terkait satelit nano ke Indonesia.

Rektor Unhan RI, Jonni Mahroza, telah mengambil langkah penting dengan mengirimkan tim dari Universitas Pertahanan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ke Jerman untuk mempelajari lebih dalam berbagai aspek teknologi satelit. 

Beberapa hal yang dipelajari dalam program tersebut mencakup desain misi satelit, pengembangan payload, tantangan teknis, platform satelit, serta pemahaman mendalam tentang rantai pasok global.

Baca Juga: Kunjungan Wakil Presiden Tiongkok: Menutup Era Diplomasi Jokowi dengan Komitmen Terus Perkuat Hubungan Bilateral

Upaya ini merupakan bagian dari fase awal program RIDU-Sat yang bertujuan untuk membekali sivitas akademika Unhan RI dengan keahlian dalam mengoperasikan dan mengembangkan satelit nano.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X