Baiquni berpendapat bahwa teknologi ini adalah alat penting untuk menghubungkan masyarakat di wilayah terpencil atau terdepan (frontier region) dengan pusat-pusat pembangunan.
Melalui teknologi tepat guna, keterbatasan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia dapat diatasi.
Pengalaman Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) juga diangkat oleh Baiquni sebagai contoh pengabdian di berbagai wilayah terdepan Indonesia.
UGM bekerjasama dengan perguruan tinggi lokal, pemerintah daerah, industri, bisnis, serta masyarakat dalam mengembangkan ekonomi lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.
Baiquni berharap pendekatan ini dapat memperkuat posisi Indonesia di arena internasional dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, menurut Baiquni, akan memungkinkan Indonesia mengoptimalkan potensi wilayah kepulauannya, sekaligus memperkuat perannya dalam dinamika geopolitik global.***(LL)
Artikel Terkait
Hacker Anonymous Indonesia Bobol Data Pemilik Akun Fufufafa. Intip Hacker Indo Yang Disegani
Jokowi Dorong Pengembangan Ekosistem Ekonomi Syariah: Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Halal Global
Indonesia Didorong Belajar dari China untuk Capai Swasembada Pangan melalui Teknologi dan Kerja Sama Strategis
Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dengan 23 Pemain Pilihan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Luncurkan Promo Diskon Tiket Spesial dalam Rangka KAI Birthday Bash 2024