Sebagai ibu dari dua anak, Heni mengakui bahwa mempelajari bahasa isyarat bukanlah hal yang mudah.
Namun, berkat ketekunan dan tekad yang kuat, ia akhirnya mampu menguasai bahasa tersebut dan berkomunikasi dengan lancar.
Baca Juga: KPU dan Polri Siapkan Pengamanan Jelang Penetapan Pasangan Calon Pilkada 2024
Perjalanannya di dunia juru bahasa isyarat membawanya untuk sering diundang dalam berbagai acara resmi pemerintahan, mulai dari acara Gubernur Aceh hingga kegiatan kementerian dan lembaga negara lainnya seperti Kominfo dan Bank Indonesia.
Heni, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Luar Biasa di Yayasan Pendidikan Disabilitas Insani (YAPDI) Banda Aceh, telah memberikan kontribusi besar dalam menyediakan akses informasi bagi kaum tunarungu di Aceh.
Baginya, PON XXI bukan hanya sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga momentum penting untuk memperjuangkan kesetaraan dan inklusivitas.
"Saya ingin memastikan bahwa informasi adalah hak semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan," tegas Heni.
Baca Juga: KPU dan Polri Siapkan Pengamanan Jelang Penetapan Pasangan Calon Pilkada 2024
Dedikasi dan kerja keras Heni menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kehadirannya di Media Center PON XXI menjadi bukti nyata bahwa tidak ada batasan dalam berbagi informasi.
Dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Heni dan rekan-rekan juru bahasa isyarat lainnya mampu menyediakan informasi yang ramah dan mudah diakses bagi kaum tunarungu.
Kominfo berkomitmen untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang inklusif melalui penyediaan fasilitas seperti juru bahasa isyarat, teks alternatif, serta teknologi bantu dengar.
Kehadiran juru bahasa isyarat di ajang seperti PON XXI menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam membangun ekosistem komunikasi yang merangkul semua kalangan.
Baca Juga: Penutupan PON XXI 2024 Siap Dimeriahkan Kolaborasi Musik Batak dan Melayu nan Unik
Kominfo, dengan berbagai inisiatifnya, terus mendorong terciptanya masyarakat digital yang inklusif, di mana semua orang memiliki hak yang setara untuk mendapatkan informasi dan kesempatan berpartisipasi dalam acara nasional seperti PON.
Langkah ini mempertegas bahwa inklusivitas bukan sekadar semboyan, melainkan bagian dari strategi pembangunan komunikasi yang lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.***(LL)
Artikel Terkait
Penutupan Meriah PON XXI Aceh-Sumut 2024, Menko PMK Akan Berikan Penghargaan untuk Atlet Terbaik
Jakarta Dinobatkan Sebagai Juara Umum E-Sports PON XXI Aceh-Sumut 2024
Jelang Penutupan, Jabar Masih Bertengger di Puncak Klasemen Sementara PON XXI
Penutupan PON XXI 2024 Siap Dimeriahkan Kolaborasi Musik Batak dan Melayu nan Unik
PON XXI Aceh-Sumut Berakhir, Tongkat Estafet Beralih ke NTB dan NTT untuk PON 2028