Nilai kontrak untuk pembangunan ini mencapai Rp2,08 triliun, yang terbagi dalam dua paket pekerjaan.
Paket pertama senilai Rp1,07 triliun meliputi konstruksi bendungan utama, sementara paket kedua yang mencakup pembangunan bendungan pelimpah memiliki nilai Rp1,013 triliun.
Selain Bendungan Way Apu, PUPR juga telah menyusun rencana untuk melanjutkan pembangunan sembilan bendungan lainnya pada tahun 2025.
Baca Juga: Bawaslu RI Ajak Masyarakat Berpartisipasi Bijak dalam Pilkada 2024
Beberapa bendungan tersebut termasuk Bendungan Bagong di Jawa Timur, Bener di Jawa Tengah, Budong-Budong di Sulawesi Barat, serta Cibeet dan Cijurai di Jawa Barat.
Ada pula proyek pembangunan Bendungan Karangnongko (Jawa Timur), Kedunglanggar (Jawa Tengah), Manikin (Nusa Tenggara Timur), dan Tiga Dihaji (Sumatra Selatan).
Pekerjaan konstruksi bendungan-bendungan ini akan dikerjakan oleh sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi, seperti Pembangunan Perumahan, Adhi Karya, dan Hutama Karya.
Baca Juga: Jawa Timur Menang Tipis 1-0 Atas Jawa Barat di Final Sepak Bola Putra PON XXI/2024
Proyek-proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan sumber daya air, pengendalian banjir, serta peningkatan irigasi dan pasokan air bersih bagi masyarakat setempat.
Dengan adanya pembangunan bendungan-bendungan tersebut, diharapkan ketahanan air nasional dapat terus diperkuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.***(LL)
Artikel Terkait
Luncurkan Logo Baru, Menteri PUPR Basuki Minta BTN 'Memasyarakat'
Bermodalkan US$150 Juta, PUPR Bangun 3.880 Rumah untuk Korban Gempa Palu
Berkat Penataan Waterfront City Pangururan dari Kementerian PUPR, Danau Toba Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Realisasi Anggaran Kementerian PUPR TA 2024 Capai Rp68,05 Triliun
Menteri PUPR Basuki: Penghijauan, Lepas Burung, dan Benih Ikan di IKN untuk Wujudkan Kota Ramah Lingkungan