Sumber dana untuk program ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan dari filantropi dan kerja sama di bidang iklim dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Norwegia, Pemerintah Jerman, serta organisasi internasional seperti Green Climate Fund (GCF) dan Bezoz Earth Fund (BEF).
Vinda mengakui bahwa dana dari BPDLH ini sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh bank sampah.
"Dengan adanya anggaran dari BPDLH ini, salah satu tantangan yang dihadapi bank sampah semoga bisa teratasi," tutupnya.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-besaran, Ini Daftar Lengkapnya
KLHK berharap bahwa dengan adanya akses dana lingkungan yang didukung oleh literasi keuangan yang baik, bank sampah di Indonesia dapat berkembang lebih baik dan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam upaya pengelolaan sampah dan perlindungan lingkungan di Indonesia.***
Artikel Terkait
Jasa Tukang Sampah yang Jarang Kita Sadari
UGM Ajak Kampus Lain Kolaborasi Tangani Sampah di DIY
Buang Sampah Sembarangan, Warga Kembalikan ke Pelaku
Tingkatkan Siaran Lagu Kpop, Korea Utara Kembali Kirimkan Balon Sampah ke Kompleks Kepresidenan Korea Selatan
Politisi Golkar: Potensi Ekonomi Pengelolaan Sampah DKI Capai Ratusan Miliar Rupiah