Senin, 22 Desember 2025

Politisi Golkar: Potensi Ekonomi Pengelolaan Sampah DKI Capai Ratusan Miliar Rupiah

Photo Author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 15:20 WIB
Politisi Golkar, Erwin Aksa saat meninjau TPA Antang, Kecamatan Manggala, di Makassar. (Info Sulsel)
Politisi Golkar, Erwin Aksa saat meninjau TPA Antang, Kecamatan Manggala, di Makassar. (Info Sulsel)

ESENSI.TV, JAKARTA - Politisi Golkar, Erwin Aksa mengajak warga di Jakarta Barat dan wilayah lainnya untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah. Pasalnya, hasil dari pengelolaan sampah berpotensi menghasilkan pemasukan bagi warga mencapai ratusan miliar rupiah.

"Warga harus menangkap peluang untuk mengelola sampah di daerah masing-masing, karena nilai ekonominya sangat tinggi diatas ratusan miliar rupiah," kata dia, di Jakarta, Senin (05/08/2024).

Erwin mengatakan, pengelolaan sampah memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat dan perekonomian warga. Salah satunya, kata dia, bisa menciptakan ekonomi sikuler dengan nilai nominal yang sangat tinggi.

"Pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan, agar lingkungan menjadi sehat dan warga juga mendapatkan dampak ekonominya," jelas dia.

Baca Juga: 60 Persen Warga DKI Puas Dengan Kinerja Heru Budi

Meski demikian, kata dia, potensi itu belum tergarap serius kendati telah banyak masyarakat Jakarta yang melaksanakan kegiatan ekonomi sirkular ini. Pada saat bersamaan, lembaga keuangan banyak yang mulai melirik potensi ekonomi hijau. Karena itu perbankan harus lebih aktif membantu pelaku usaha ekonomi sirkular tersebut.

Edukasi Masyarakat

Erwin menambahkan, pengolahan sampah di Jakarta untuk mengurangi jumlah sampah di pembuangan akhir sehingga menjaga kesehatan lingkungan. Selain itu, juga dapat menghasilkan nilai tambah dan keuntungan ekonomi besar. Karena itu, pengelolaan sampah menjadi pengelolaan dengan pendekatan menarik.

Saat ini, katanya, Jakarta menyumbang sekitar 7.800 ton sampah per hari atau sama dengan 2,8 juta ton sampah per tahun. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengurangi sampah yang dibuang ke pembuangan terakhir di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Belum lama ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun fasilitas refused derived fuel (RDF) untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif.

sampaBaca Juga: Tren Volume Sampah di Jakarta saat Hari Raya Menurun

Riset OJK

Ia menjelaskan, berdasarkan studi yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, bersama peneliti terkait, menemukan, peluang ekonomi sirkular di Jakarta cukup besar. Besaran ini merujuk jumlah sampah yang cukup besar dihasilkan di Jakarta selama ini.

”Potensi ekonominya mencapai triliunan rupiah. Ini dari satu produk saja, misal maggot hidup 1,8 triliun, pupuk cair 3,8 triliun, pupuk padat 1,3 triliun, juga bisa menciptakan 1,3 juta lapangan pekerjaan baru,” kata Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Kantor OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Sabarudin. ***

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X