Hingga kini, kehidupan warga Wae Rebo masih erat dengan adat istiadat leluhur.
Mulai dari sistem gotong royong, ritual adat, hingga cara mereka menjaga harmoni dengan alam, semuanya menjadi daya tarik yang membuat wisatawan betah berlama-lama.
Baca Juga: Dukung atau Jatuh, PM Prancis Sebastien Lecornu Didesak Terapkan Pajak 2 Persen untuk Miliarder
Pengalaman Wisata di Wae Rebo
Berjalan menuju Wae Rebo adalah pengalaman tersendiri. Suasana sejuk pegunungan, kicauan burung, hingga kabut tipis yang menyelimuti jalur trekking akan menemani langkah demi langkah wisatawan.
Setibanya di desa, tamu yang datang biasanya akan disambut dengan upacara adat sederhana sebagai tanda penghormatan.
Selain menikmati keindahan desa, pengunjung juga bisa menginap di dalam Mbaru Niang bersama warga lokal.
Sensasi ini memberikan pengalaman unik bagaimana rasanya hidup dengan tradisi kuno di tengah keheningan alam.
Baca Juga: Hakim Vonis Mati Sambo Gagal Jadi Hakim Agung, Tak Kantongi Satu pun Suara di DPR
Rute Perjalanan Menuju Wae Rebo
Untuk mencapai Desa Wae Rebo, ada beberapa tahapan perjalanan yang perlu ditempuh:
1. Dari Jakarta/Surabaya/Denpasar ke Labuan Bajo
Terbang dengan pesawat menuju Bandara Komodo, Labuan Bajo.
2. Labuan Bajo – Ruteng
Dari Labuan Bajo, perjalanan dilanjutkan sekitar 6–7 jam dengan mobil atau bus menuju Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Artikel Terkait
Menikmati Keindahan Air Terjun Jagir Banyuwangi, Wisata Alam Asri dengan Tiga Aliran Air yang Unik
Menikmati Akhir Pekan dengan Trekking Singkat di Bukit Paniisan, Hilangkan Stres dengan Panorama Hijau yang Menyegarkan
Trekking Santai hingga Glamping, Semua Ada di Gunung Pancar
Pulau Weh, Surga Paling Barat Indonesia dengan Keindahan Alam yang Memesona
Menjelajahi Bunaken, Pesona Laut Tropis dengan Ribuan Karang dan Ikan Eksotis