survey

15 Ribuan Bocil di DIY Merokok Rokok Elektrik

Jumat, 21 Juli 2023 | 13:00 WIB
Rokok Elektrik

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 2,45 persen atau sebanyak 15.397 anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari total anak berusia lima tahun ke atas yang menggunakan rokok elektrik.

Angka ini masih di bawah persentase nasional yang mencapai 3,09 persen. Namun jumlah belasan ribu anak yang merokok dengan rokok elektrik. Sangat mengkhawatirkan.

Pengguna Rokok Elektrik Terbanyak


Sementara itu, persentase anak usia lima tahun ke atas yang merokok menggunakan rokok elektrik terbanyak di Indonesia. Ditempati Provinsi Sulawesi Utara sekitar 3,67 persen. Posisi kedua ditempati Jawa Barat 3,56 persen. Ketiga, Jawa Timur 3,50 persen, dan posisi keempat ditempati DKI Jakarta 3,47 persen.

Provinsi yang penduduk usia lima tahun ke atas menggunakan rokok elektrik paling sedikit ditempati Sulawesi Tenggara sekitar 0,43 persen, kemudian Sumatera Barat 1,14 persen, dan Papua 1,94 persen.

Penggunaan Rokok Elektrik


Selain rokok tembakau, penggunaan rokok elektrik juga perlu menjadi perhatian karena penggunaannya yang semakin banyak di masyarakat.

Hasil dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) menunjukkan jika terjadi peningkatan pengguna rokok elektrik sekitar 3,00 persen poin sejak tahun 2011 ke tahun 2021.

Sejak tahun 2022, Susenas Maret juga mengumpulkan penggunaan rokok elektrik selama sebulan terakhir. Sebanyak 3,74 persen penduduk berumur 15 tahun ke atas merokok menggunakan rokok elektrik selama sebulan terakhir pada tahun 2022.

Berbeda dengan penggunaan rokok hisap tembakau yang persentasenya lebih tinggi di daerah perdesaan. Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok menggunakan rokok elektrik sedikit lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan di daerah perdesaan.

Dampak Merokok Bagi Anak


Penyakit kardiovaskular utamanya, merupakan penyebab kematian tertinggi pada penduduk usia produktif dan lansia.

Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit tidak menular, termasuk penyakit kardiovaskular.

WHO menyebutkan jika perokok memiliki risiko terkena stroke dua kali lebih tinggi dan risiko terkena penyakit jantung empat kali lebih tinggi.

Rokok tembakau yang dihisap berbahaya karena mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk setidaknya 250 bahan kimia beracun yang juga dapat menyebabkan kanker.

Di samping itu, rokok juga memiliki zat adiktif yang menyebabkan seseorang ketergantungan sehingga sulit untuk berhenti. Merokok pada usia dini semakin meningkatkan bahaya merokok.

Penelitian menunjukkan jika semakin muda seseorang memulai merokok, kecenderungan untuk menjadi perokok rutin ketika menjadi dewasa juga akan semakin tinggi.

Penulis: Evangeline Guinevere
Editor: Dimas Adi Putra/Nabila Tias Novrianda

Tags

Terkini

Kisah Nyata Pembalap Mobil dari GT Academy

Senin, 22 Juli 2024 | 23:02 WIB

Penemuan Cairan Metanol di Titan, Indikasi Alien

Sabtu, 22 Juni 2024 | 12:00 WIB

Pakar Temukan Solusi Tanaman Tahan Suhu Tinggi

Kamis, 20 Juni 2024 | 10:02 WIB

Daging Kambing Meningkatkan Resiko Hipertensi

Kamis, 20 Juni 2024 | 08:00 WIB

Meski Banyak Uang, Orang Kaya tetap punya Hutang

Senin, 17 Juni 2024 | 08:00 WIB

Dampak El Nino yang Terganti La Nina

Kamis, 6 Juni 2024 | 14:03 WIB

Harga Kue Lapis Legit Mahal dan Alasannya!

Selasa, 4 Juni 2024 | 12:05 WIB

Harga Rumah Naik, Gen Z Makin Sulit Punya!

Kamis, 30 Mei 2024 | 18:05 WIB