ESENSI.TV, OTOMOTIF - Seiring bertambahnya aktivitas berkendara dan meningkatnya ketergantungan pada teknologi otomotif modern, pemilik mobil kini dituntut untuk lebih memahami kondisi kendaraan mereka.
Tidak hanya soal perawatan rutin, tetapi juga kemampuan mendeteksi masalah sejak dini.
Di sinilah scanner mobil, atau scanner OBD2, berperan penting sebagai alat diagnostik yang bisa membantu memeriksa kesehatan mesin secara cepat dan akurat.
Apa Itu Scanner Mobil dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Scanner mobil merupakan perangkat elektronik yang berfungsi membaca kode kesalahan (trouble code) yang disimpan dalam sistem kendaraan.
Alat ini bekerja dengan terhubung ke port OBD-II, biasanya berada di bagian bawah dashboard.
Begitu tersambung, scanner akan mengambil data dari berbagai sensor dan komponen mesin, mulai dari sistem bahan bakar, aliran udara, kelistrikan, hingga performa mesin secara keseluruhan.
Sebagian besar scanner OBD2 dilengkapi fitur live data, yaitu tampilan data real-time seperti temperatur mesin, konsumsi bahan bakar, timing pengapian, dan banyak parameter lain.
Dari sini, pemilik mobil dapat menilai apakah mobil bekerja secara efisien atau memerlukan perbaikan.
Perlu diketahui bahwa scanner hanya dapat digunakan pada mobil yang memakai ECU (Engine Control Unit) dan sistem injeksi.
Mobil dengan sistem karburator lama tidak dapat didiagnosis menggunakan alat ini.
Baca Juga: Sekjen PBB Guterres: Ada yang Sangat Keliru dalam Cara Israel Melancarkan Perang di Gaza
Sementara itu, tidak semua masalah kelistrikan atau mekanis dapat terdeteksi oleh scanner.