6. Piston – Mendorong bantalan rem ketika tekanan hidrolik diterapkan.
7. Brake Pads (Kampas Rem) – Menekan rotor untuk memperlambat roda.
8. Rotor (Cakram Rem) – Cakram logam yang berputar bersama roda dan dijepit oleh kampas.
9. Wheel Studs & Hub – Menghubungkan roda dengan poros kendaraan.
10. Dust Shield & Backing Plate – Melindungi sistem rem dari debu, kotoran, dan kerikil yang bisa mengganggu kinerja.
Baca Juga: Soft Life, Gaya Hidup Santai Gen Z yang Menolak Stres Berlebihan
Mengetahui fungsi masing-masing komponen membantu kamu lebih peka terhadap tanda-tanda kerusakan rem.
Kapan Waktu Ideal untuk Servis Rem Mobil?
Idealnya, servis rem mobil dilakukan setiap 6 bulan sekali atau ketika jarak tempuh mencapai 30.000 km, tergantung mana yang lebih dulu.
Namun, jika kamu sering berkendara di jalanan menurun, macet, atau membawa beban berat, pemeriksaan bisa dilakukan lebih cepat.
Selain itu, minyak rem (brake fluid) juga harus diganti secara berkala, biasanya setiap 40.000 km atau dua tahun sekali.
Cairan ini berfungsi menyalurkan tekanan dari pedal ke sistem rem, tetapi seiring waktu dapat terkontaminasi oleh udara dan kelembapan sehingga menurunkan efektivitasnya.
Baca Juga: Panduan Lengkap Teknik Oper Gigi Mobil Manual untuk Pemula agar Berkendara Lebih Aman dan Nyaman
Tanda-tanda rem butuh perhatian segera antara lain:
Pedal rem terasa dalam atau empuk.
Artikel Terkait
Jangan Anggap Sepele! Ini Dampak Fatal Ban Mobil yang Terlalu Keras
3 Cara Ampuh Menghemat Biaya Servis Motor Bulanan Tanpa Mengorbankan Performa Kendaraan
5 Penyebab Motor Brebet dan Cara Mencegahnya agar Mesin Tetap Halus
Tinggi Bukan Sekadar Gaya, Ini Alasan Ground Clearance Penting untuk Kendaraan Anda
Panduan Lengkap Teknik Oper Gigi Mobil Manual untuk Pemula agar Berkendara Lebih Aman dan Nyaman