Solusi: Selalu kurangi kecepatan saat melintasi polisi tidur atau jalan yang tidak rata. Lewati perlahan agar kaki-kaki mobil tidak menerima benturan keras.
2. Membawa Beban Berlebih
Mobil dirancang dengan kapasitas beban maksimal yang sudah ditentukan oleh pabrikan.
Membawa muatan yang melebihi batas ini akan membuat kaki-kaki mobil bekerja lebih keras. Akibatnya, komponen seperti pegas dan shock absorber akan cepat aus.
Selain itu, beban berlebih juga bisa menyebabkan kerusakan struktur kaki-kaki mobil, seperti bengkok atau bahkan patah.
Kendaraan pun menjadi lebih sulit dikendalikan, terutama saat bermanuver.
Solusi: Pastikan tidak memuat barang atau penumpang secara berlebihan. Selalu periksa kapasitas maksimal yang tertera di buku manual mobil.
Baca Juga: IHSG Anjlok Tajam, BPI Danantara Jadi Harapan Baru Ekonomi Nasional
3. Mengemudi dengan Ban Kurang Angin atau Tekanan Tidak Sesuai
Ban yang kurang angin membuat area kontak ban dengan jalan jadi lebih besar, meningkatkan gesekan dan panas.
Ini tidak hanya mempercepat keausan ban, tapi juga membuat kaki-kaki mobil bekerja lebih keras untuk menjaga stabilitas.
Sebaliknya, ban yang terlalu keras atau overinflated membuat mobil terasa lebih keras dan kurang nyaman, serta berisiko membuat suspensi cepat rusak.
Solusi: Rutin periksa tekanan angin ban, minimal sebulan sekali atau sebelum perjalanan jauh.
Gunakan alat ukur tekanan ban dan sesuaikan dengan angka yang direkomendasikan di buku manual atau stiker di pilar pintu.
Baca Juga: UNICEF Alami Krisis Pendanaan, Ribuan Anak di Ethiopia dan Nigeria Terancam Kelaparan
Artikel Terkait
Jangan Salah Langkah! Pahami Risiko Menyemprotkan Angin Kompresor Saat Mengganti Oli Motor
Hindari Selip! Ini Tekanan Ban Ideal untuk Perjalanan Mudik di Musim Hujan
Mobil Berkarat? Kenali Penyebab dan Cegah Sebelum Terlambat!
Mau Hemat BBM? Ini 7 Kebiasaan Berkendara Cerdas Agar Mobil Lebih IritĀ
Kenali Water Spot pada Mobil: Jenis, Penyebab, dan Cara Efektif Menghilangkannya