nasional

Virus HMPV Mulai Terdeteksi di Indonesia, DPR Minta Masyarakat untuk Tetap Tenang

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:19 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh. Foto : Dok/Andri

ESENSI.TV, NASIONAL - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) telah terdeteksi di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. 

Meski demikian, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa virus ini bukanlah hal baru dan sebagian besar infeksi yang ditimbulkan tidak berbahaya. 

Langkah-langkah penanganan pun telah dipersiapkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan dan sering menyebabkan gejala mirip flu, seperti demam, batuk, dan sesak napas. 

Baca Juga: Teluk Banyu Biru, Surga Tersembunyi di Taman Nasional Alas Purwo

Meskipun sebagian besar kasus hanya menimbulkan gejala ringan hingga sedang, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit penyerta berisiko mengalami komplikasi lebih serius. 

Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada, namun tidak perlu panik.

Kementerian Kesehatan bergerak cepat dalam merespons temuan ini dengan memperkuat sistem pemantauan, meningkatkan fasilitas kesehatan, serta menyediakan akses diagnosis dan pengobatan yang lebih cepat. 

Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai cara pencegahan penyebaran virus juga menjadi salah satu prioritas pemerintah. 

Langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan meliputi menjaga kebersihan tangan, memakai masker saat sakit, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala mencurigakan.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Sudah Tak Terbendung, Inilah Sederet Kelebihan AI yang Bisa Menyokong Kehidupan Gen Z

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, turut mengapresiasi respons cepat pemerintah terhadap deteksi virus HMPV ini. 

Menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena HMPV bukanlah virus baru dan sebagian besar kasus tidak membahayakan. 

"Virus ini tidak menimbulkan risiko besar bagi kebanyakan orang yang terinfeksi. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama untuk kelompok rentan," ujarnya, dikutip pada Sabtu, 11 Januari 2025.

Halaman:

Tags

Terkini