ESENSI.TV, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menegaskan pentingnya peran aktif Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) dalam melakukan penanganan terhadap pohon-pohon tua yang tinggi dan rimbun di wilayah Jakarta.
Menurutnya, pemangkasan atau penopingan secara berkala wajib dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap risiko pohon tumbang yang bisa membahayakan warga saat musim hujan.
Ia menyebut bahwa kejadian pohon tumbang bukan hanya soal kerusakan infrastruktur, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa.
Oleh karena itu, Judistira mendorong Distamhut untuk memiliki jadwal rutin pemeriksaan dan penopingan, terutama di kawasan rawan dan padat aktivitas masyarakat.
Baca Juga: Liburan Edukatif di Kidzania, Tempat Anak Bermain Peran dan Mengenal Dunia Kerja
“Beberapa wilayah sudah melakukan penopingan, hasilnya efektif. Tapi harus dipastikan semua wilayah mendapatkan perlakuan yang sama, tidak hanya responsif setelah kejadian,” ungkap Judistira.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peran perangkat daerah seperti RT, RW, lurah, dan camat juga sangat penting dalam membantu pemetaan kondisi pohon di lingkungannya.
Mereka dinilai lebih mengenal kondisi wilayah secara detail sehingga bisa memberikan laporan dini jika ada pohon yang berpotensi tumbang.
Judistira juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika melihat pohon tua yang terlihat rapuh, miring, atau terlalu rimbun.
Baca Juga: Jangan Biasakan! Ini Bahaya Tidur dengan Makeup yang Merusak Kulit Tanpa Disadari
Ia menilai, kesadaran bersama antara pemerintah dan warga adalah kunci utama pencegahan insiden yang bisa merugikan banyak pihak.
Sebagai contoh, pada akhir Januari 2025, tercatat sembilan pohon tumbang di wilayah Jakarta Utara.
Jenis pohon seperti flamboyan, mahoni, akasia, dan pete cina tumbang di lokasi-lokasi strategis seperti jalan utama dan sekitar sekolah.
Diameter pohon-pohon itu bahkan mencapai 60 sentimeter, menunjukkan bahwa ukuran besar tidak menjamin kekuatan jika tidak dirawat.