ESENSI.TV, NASIONAL - Saat ini, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kesenjangan digital yang signifikan.
Dalam konteks ini, Asia-Pacific Telecommunity (APT) berperan penting dalam mengembangkan inisiatif dan solusi konkret untuk meningkatkan konektivitas dan transformasi digital di seluruh kawasan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Budi Arie Setiadi, mendorong APT untuk terus maju dalam mewujudkan masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Kasus Korupsi Timah, Ini Alasan Berkas Harvey Moeis Dilimpahkan Kejagung ke PN Jakpus
“APT telah mencapai tonggak penting dalam meningkatkan kerja sama regional di sektor telekomunikasi dan teknologi informasi dan komunikasi. Mari kita bersama-sama menuju masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya, dikutip pada Rabu (7/8/2024).
Dalam sambutannya, Menteri Budi Arie menekankan pentingnya peran APT dalam menjembatani kesenjangan digital.
Menurutnya, teknologi digital berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Agenda 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
“Menurut International Telecommunication Union (ITU) dan United Nations Development Programme (UNDP), teknologi digital berkontribusi hingga 70 persen dalam pencapaian Agenda 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB,” tuturnya.
Baca Juga: KKB Sandera dan Bunuh Pilot Helikopter di Papua, Empat Penumpang Selamat
Pemerintah Indonesia, melalui Visi Indonesia Digital 2045, telah merancang rencana komprehensif untuk mengatasi kesenjangan digital dengan pendekatan ekosistem, sektoral, dan teritorial.
“Pada tahun 2023, hanya 52 persen penduduk pedesaan yang menggunakan internet, dibandingkan dengan 80 persen penduduk perkotaan. Proyek percontohan TIK untuk daerah pedesaan sangat penting untuk menutup kesenjangan tersebut dan memastikan manfaat digital bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Menkominfo.
Menteri Budi Arie juga mengungkapkan upaya Indonesia dalam meningkatkan konektivitas melalui pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Pemerintah fokus pada pengembangan jaringan telekomunikasi 5G, kabel serat optik, Base Transceiver Station (BTS), serta Satelit Multifungsi SATRIA-1.
Baca Juga: Ultimatum Polres Metro Jakarta Selatan kepada Suami BCL! Tiko Aryawardhana Terancam Jemput Paksa
“Infrastruktur ini sangat penting untuk ekonomi digital dan pertumbuhan inklusif Indonesia. Inisiatif ini bertujuan menjembatani kesenjangan digital, menyediakan internet yang andal dan cepat untuk seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Artikel Terkait
Jaksa Tuntut 15 Tahun Penjara, Hakim PN Jakpus Putuskan Vonis Eks Menkominfo Johnny G Plate Dkk Hari Ini
Menkominfo Bantah Tuduhan Mundurnya 15 Menteri
Menkominfo: 17.001 Konten Judi Online Menyusup ke Situs Pemerintah dan Pendidikan
Waduh… Kasus Istri Bakar Suami di Mojokerto, Netizen Salahkan Menkominfo
Sikap 'Mencla Mencle' Menkominfo Dinilai Hina Presiden Jokowi