“Kalau yang di Rorotan, saya kira itu harus terus berjalan, karena memang mengurangi sampah, tapi apakah kemudian nanti secara maksimal itu nanti menjadi pilihan bagi pemerintah provinsi dan kami di DPRD DKI Jakarta nanti akan mengkaji itu,” jelasnya.
Ia juga membuka kemungkinan bahwa RDF bukan satu-satunya solusi. Teknologi pengelolaan sampah lain yang ramah lingkungan dapat dijadikan alternatif untuk melengkapi sistem yang sudah ada.
Dengan demikian, Jakarta bisa memiliki strategi multi-solusi dalam menghadapi krisis sampah.
Baca Juga: Mix and Match Outfit Thrift Ala Gen Z, Murah Tapi Tetap Stylish
Sinergi dengan Pemerintah Provinsi
Sebagai anggota Komisi D DPRD DKI, Judistira menegaskan bahwa kajian mengenai penambahan titik pengelolaan sampah ini akan dilakukan bersama jajaran Pemprov, khususnya Dinas Lingkungan Hidup.
Ia berharap sinergi ini dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya responsif terhadap masalah saat ini, tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan.
“Jadi ini yang sedang kita kaji di Komisi D, kaitan dengan pembangunan lingkungan hidup, nanti bersama-sama dengan jajaran pemerintah Provinsi ini dalam hal ini, dinas lingkungan hidup,” pungkasnya.
Dengan adanya penambahan titik pengelolaan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, Judistira optimistis persoalan sampah Jakarta bisa ditangani secara lebih efektif dan berkesinambungan.***(LL)
Artikel Terkait
Judistira Desak PAM Jaya Transparan Sejak Awal dalam Usulan Perubahan Status Hukum Jadi Perseroda agar Tidak Timbulkan Keraguan
Judistira Minta PAM Jaya Tetap Fokus pada Pemerataan Akses Air Bersih untuk Warga Jakarta
Dorong Efisiensi, Judistira Minta DPRD Jakarta Kurangi Seremonial dan Gunakan Tumbler
Judistira Sebut Evaluasi RDF Rorotan Harus Dilakukan Secara Berkala
Judistira Nilai RDF Rorotan Berperan Penting Kurangi Sampah Jakarta