Senin, 22 Desember 2025

Misbakhun: Peningkatan Penerimaan Pajak, Kepabeanan, dan Cukai Jadi Kunci Strategi Pertumbuhan RAPBN 2026

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 11:00 WIB
Penerimaan negara kuat melalui pajak, kepabeanan, dan cukai harus menopang konsumsi serta investasi, tegas Misbakhun dalam rapat. (Foto: Instagram @mmisbakhun)
Penerimaan negara kuat melalui pajak, kepabeanan, dan cukai harus menopang konsumsi serta investasi, tegas Misbakhun dalam rapat. (Foto: Instagram @mmisbakhun)

ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menegaskan bahwa peningkatan penerimaan negara melalui pajak, kepabeanan, dan cukai menjadi kunci penting dalam strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Hal itu ia sampaikan usai rapat kerja Komisi XI bersama pemerintah yang membahas asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2026.

Menurut Misbakhun, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen tidak akan tercapai tanpa dukungan penerimaan negara yang kuat.

Ia menilai, kebijakan pembangunan yang diarahkan untuk memperkuat konsumsi rumah tangga dan investasi harus diimbangi dengan pendapatan negara yang mencukupi.

Baca Juga: Judistira Hermawan Paparkan Strategi Atasi Banjir Jakarta Lewat Normalisasi Sungai hingga Pembangunan Embung

“Strategi pertumbuhan yang berkualitas harus ditopang oleh penerimaan negara yang kuat. Pemerintah juga diharapkan akan secara aktif meningkatkan penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penghasilan negara bukan pajak,” ujar Misbakhun kepada Parlementaria.

Ia menekankan bahwa motivasi utama dalam mencapai pertumbuhan adalah memperkuat konsumsi masyarakat.

Namun, konsumsi yang kuat tidak bisa berdiri sendiri tanpa pembiayaan yang memadai dari penerimaan negara.

Karena itu, optimalisasi sumber penerimaan harus menjadi prioritas agar program pembangunan berjalan berkelanjutan.

Baca Juga: Resmi Pindah ke Liverpool, Isak Ucapkan Terima Kasih, Newcastle Beri Balasan Dingin

Selain penerimaan, Misbakhun juga menyoroti pentingnya kebijakan moneter dan perbankan.

Ia berharap Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mampu menyusun langkah makroprudensial yang mendorong dunia usaha sekaligus memperluas akses pembiayaan.

Dorongan perbankan untuk masuk ke sektor riil, menurutnya, akan melahirkan lebih banyak lapangan kerja dan menggerakkan aktivitas ekonomi.

Politisi Partai Golkar itu menilai peningkatan penerimaan negara melalui pajak, kepabeanan, dan cukai tidak hanya akan memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, tetapi juga menciptakan ruang fiskal yang lebih luas.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X