ESENSI.TV, BANTEN - Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena "jalan kaki menuju Mekkah" semakin sering terdengar dan viral di media sosial.
Salah satu dari sekian banyak yang melakukannya adalah Muhammad Muheb Alfarizi dan Anas Mahfud.
Pasangan pemuda ini memulai perjalanan ambisius mereka menuju Mekkah pada 1 Februari 2025 lalu.
Dengan semangat membara, mereka membawa Bendera Merah Putih dan bertekad menempuh perjalanan selama 8 hingga 12 bulan.
Baca Juga: Gempa Dahsyat 7,7 SR Guncang Myanmar, Luluh Lantahkan Bangunan dan Ratusan Korban Jiwa Melayang
Keduanya hanya membawa kartu identitas seperti KTP dan KK, sementara pengurusan paspor dan visa direncanakan dilakukan saat mencapai perbatasan Singapura.
Namun, kenyataan berkata lain. Perjalanan mereka harus terhenti di Cilegon, Banten.
Muheb mengalami pembengkakan pada kakinya, yang membuatnya tak bisa melanjutkan perjalanan lebih jauh.
“Sebenarnya ingin tetap melanjutkan perjalanan, namun risiko kesehatan saya terlalu besar,” ungkapnya dengan berat hati.
Selain masalah kesehatan, Muheb juga mengungkapkan bahwa ada ketidaksesuaian dengan rekannya, Anas Mahfud, yang membuat perjalanan menjadi lebih sulit.
Tak hanya itu, keluarganya juga mendesaknya untuk kembali ke rumah, mengingat risiko besar yang dihadapi dalam perjalanan panjang ini.
Pada akhirnya, ia memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan meminta maaf kepada para relawan yang telah memberikan dukungan sejak awal.
Fenomena jalan kaki ke Mekkah sering kali menarik perhatian publik, terutama di media sosial.
Artikel Terkait
Timwas DPR Tinjau Pemondokan Jemaah Haji di Mekkah, Ini Hasilnya
Tahukah Kamu Bahwa Kain Penutup Ka'bah di Mekkah Diganti Setiap 1 Muharram? Begini Tata Caranya
Besok, Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan ke Mekkah
Cuaca Ekstrem di Mekkah Tembus 42 Derajat Celcius, Ini Pesan untuk Jemaah Haji
Catat! Arab Saudi Terbitkan Aturan Visa Ziarah Tidak Bisa Masuk Mekkah