Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Resmikan Bank Emas, Targetkan Devisa USD100 Miliar dan Percepatan Hilirisasi Industri

Photo Author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 10:00 WIB
Presiden memberikan sambutan saat meresmikan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia yang digelar di The Gade Tower, Jakarta, pada Rabu, 26 Februari 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden memberikan sambutan saat meresmikan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia yang digelar di The Gade Tower, Jakarta, pada Rabu, 26 Februari 2025. (Foto: BPMI Setpres)

ESENSI.TV, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan strategis. 

Salah satu langkah terbaru yang diambil pemerintah adalah peresmian layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. 

Peresmian ini berlangsung di The Gade Tower, Jakarta, pada Rabu, 26 Februari 2025.

Selain meluncurkan layanan perbankan berbasis emas, pemerintah juga menerapkan kebijakan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), yang bertujuan untuk memastikan devisa hasil ekspor tetap berada dalam sistem perbankan nasional.

Baca Juga: Pertukaran Dramatis: Hamas Kembalikan Jenazah Sandera, Israel Bebaskan Ratusan Tahanan

Dengan kombinasi kebijakan tersebut, pemerintah optimistis dapat meningkatkan cadangan devisa negara dan memperkuat perekonomian secara menyeluruh.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pemerintahannya telah mengambil sejumlah kebijakan penting sebagai bagian dari upaya menuju kemandirian ekonomi nasional. 

Menurutnya, langkah-langkah ini bertujuan untuk menciptakan Indonesia yang lebih kuat, sejahtera, dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Baca Juga: Atasi Masalah Sampah, Akademisi Dorong Yogyakarta Kembangkan PLTSa

"Pemerintah yang saya pimpin telah menerapkan berbagai kebijakan strategis guna mencapai kemandirian ekonomi. Tujuan akhirnya adalah menciptakan negara yang stabil, adil, dan makmur, serta tidak bergantung pada pihak asing," jelas Prabowo.

Salah satu kebijakan utama yang saat ini diterapkan adalah mewajibkan perusahaan penerima aset negara dan kredit dari bank pemerintah untuk menyimpan hasil usahanya di bank nasional Indonesia. 

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan cadangan devisa negara secara signifikan.

"Mulai 1 Maret, kebijakan ini akan berjalan penuh, dan kita perkirakan dalam setahun bisa menambah devisa hingga USD100 miliar," ungkapnya dengan optimisme.

Baca Juga: Menang 2-0 atas Newcastle, Liverpool Perbesar Jarak di Puncak Klasemen Liga Primer

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: setkab.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X