Senin, 22 Desember 2025

Mensos Apresiasi Ajik Krisna, Pengusaha Bali yang Berdayakan Disabilitas di Dunia Kerja

Photo Author
- Rabu, 26 Februari 2025 | 14:00 WIB
Mensos Saifullah Yusuf berdialog dengan pekerja difabel saat kunjungan ke Krisna Nusantara Grup di Bali. (Foto: Dok. Kemensos)
Mensos Saifullah Yusuf berdialog dengan pekerja difabel saat kunjungan ke Krisna Nusantara Grup di Bali. (Foto: Dok. Kemensos)

Baca Juga: Swasembada Pangan, Menko PM Ajak Kepala Daerah Bersinergi

Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pemberdayaan ekonomi dan sosial penyandang disabilitas. 

Mensos menekankan bahwa penyediaan lapangan kerja saja tidak cukup, tetapi juga perlu dukungan pelatihan keterampilan agar mereka mampu bersaing di dunia kerja.

"Kami tidak hanya berfokus pada menyediakan pekerjaan, tetapi juga meningkatkan keterampilan penyandang disabilitas melalui pendidikan dan pelatihan," jelas Gus Ipul.

Selain menandatangani kerja sama, ia bersama Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico serta Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali Luh Ayu Aryani menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan para penyandang disabilitas yang sedang mengikuti pelatihan membuat piring rotan dan sandal hotel. 

Baca Juga: Usai Insiden Penyerangan Mapolres Tarakan, TNI-Polri Pastikan Soliditas Tetap Terjaga

Ia memberikan motivasi kepada mereka yang baru beberapa hari belajar.

"Terus semangat ya! Kalau sudah terbiasa, nanti sehari bisa membuat 25 produk," katanya memberi semangat.

Ajik Krisna sendiri merasa tersentuh atas perhatian dari Mensos dan pemerintah terhadap usahanya yang berbasis sosial. 

Ia bercerita bahwa sebelum sukses dengan Krisna Nusantara Grup, ia lebih dulu meniti karier di bidang konveksi dan sejak awal telah menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.

Baca Juga: Trump dan Macron Bersahabat, tetapi Berbeda Pendapat soal Konflik Ukraina Rusia

"Dulu saya membagi skema bisnis 70% untuk perusahaan dan 30% untuk sosial. Namun, seiring waktu, saya mengubahnya menjadi 70% untuk masyarakat dan 30% untuk bisnis," ungkapnya.

Ajik meyakini bahwa semakin besar perhatiannya terhadap aspek sosial, semakin berkembang pula usahanya. 

Ia juga mengungkapkan rencananya membangun kawasan usaha baru di Gianyar seluas lebih dari 4 hektare, yang diperkirakan rampung pada 2026 atau 2027.

"Kami ingin mengangkat kearifan lokal, seni, dan budaya tanpa mengejar keuntungan. Bisnis tidak selalu tentang profit," tegasnya.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemensos.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X