humaniora

Kemensos Salurkan Santunan dan Pendampingan bagi Korban Robohnya Atap Pesantren di Situbondo

Minggu, 2 November 2025 | 16:34 WIB
Kemensos beri santunan dan pendampingan bagi korban insiden robohnya atap pesantren Situbondo. (Foto: kemensos.go.id)

ESENSI.TV, SITUBONDO - Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Basuki, Kabupaten Situbondo.

Atap salah satu bangunan pesantren roboh, menimpa para santri yang tengah beraktivitas. Tragedi itu menelan satu korban jiwa dan melukai sejumlah santri lainnya.

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat menyalurkan santunan kematian dan bantuan luka bagi para korban.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Supomo, pada Sabtu (1/11), mewakili Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Baca Juga: Prabowo di APEC 2025, AI Jadi Senjata Indonesia Lawan Kemiskinan dan Wujudkan Swasembada Pangan

Santunan Diserahkan Langsung kepada Keluarga Korban

Supomo mendatangi rumah duka Putri Helmilia, santri kelas 1 SMP yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan.

Di hadapan keluarga yang masih berduka, Supomo menyampaikan belasungkawa mendalam serta menyerahkan santunan kematian sebesar Rp15 juta dari Kemensos.

“Saya ditugaskan langsung oleh Bapak Menteri Sosial untuk menyerahkan bantuan ini agar dapat meringankan beban keluarga korban,” ujarnya dengan penuh empati.

Selain menyalurkan bantuan, Supomo juga memastikan bahwa pemerintah hadir tidak hanya pada saat bencana, tetapi juga dalam proses pemulihan setelahnya.

Baca Juga: Pantai Pangasan Pacitan, Lukisan Alam di Ujung Selatan Jawa yang Menyentuh Jiwa

Usai dari rumah duka, Supomo meninjau lokasi pesantren yang atapnya ambruk dan berdialog dengan pengasuh pondok.

Ia kemudian menyerahkan santunan luka ringan kepada 16 santri putri yang mengalami cedera akibat tertimpa reruntuhan.

Tak berhenti di situ, Supomo juga mengunjungi Rumah Sakit Besuki Situbondo, tempat dua santri, Aura Adelia (kelas 3 SMP) dan Putri Mahfaza Sal Sabila (kelas 1 SMP), masih menjalani perawatan. Keduanya mengalami luka di bagian kaki.

Halaman:

Tags

Terkini