Bank Syariah Indonesia (BSI) baru-baru ini mengumumkan investasi besar. Mereka membangun ekosistem keuangan syariah dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 1,8 triliun ke tiga sektor utama. Investasi ini bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi yang berkelanjutan.
Proyek Besar untuk Kesejahteraan Rakyat
Salah satu proyek besar yang didukung oleh BSI adalah proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Tol Serang-Panimbang. Dalam proyek ini, BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) dengan total pembiayaan sindikasi mencapai Rp 4,45 triliun. Biaya yang dimana Rp 1,8 triliun merupakan porsi pembiayaan syariah.
Investasi ini tidak hanya bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga untuk mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pembangunan. Proyek Jalan Tol Serang-Panimbang, akan menghubungkan ruas tol Tangerang-Merak dengan kawasan pariwisata Tanjung Lesung. Hal ini dapat meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal di Provinsi Banten.
BSI juga berkomitmen untuk mendukung sektor energi dan agribisnis sebagai bagian dari strategi investasi mereka. Dengan pembiayaan ini, BSI berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional melalui pengembangan sektor-sektor strategis yang menggunakan prinsip-prinsip syariah.
Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Kusman Yandi, menyatakan bahwa pembiayaan sindikasi ini adalah bagian dari upaya BSI untuk membangun peradaban dan perekonomian bangsa. Ia menekankan pentingnya peran BSI dalam menyediakan pembiayaan berbasis syariah yang transparan dan adil untuk berbagai proyek infrastruktur strategis nasional.
Dengan fokus pada tiga sektor utama ini, BSI berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pembiayaan syariah di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ekonomi syariah di tanah air.
