Senin, 22 Desember 2025

Luar Biasa! Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton

Photo Author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 10:21 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024). foto: ist
Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024). foto: ist

Pemerintah memutuskan untuk menaikkan kuantum pupuk subsidi pada anggaran tahun 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Hal itu sesuai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Diputuskan dalam rapat terpabatas (ratas), atas arahan Bapak Presiden. Keputusan Bapak Presiden jumlah kuantum pupuk subsidi dari anggarannya tahun 2024 sebesar 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton tahun 2024,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

Mentan menyampaikan itu usai mengikuti ratas yang dipimpin Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dengan adanya penambahan ini, kata Mentan, para petani tak perlu risau akan ketersediaan pupuk subsidi karena saat ini dalam kondisi cukup.

Ia pun berharap agar petani dapat fokus untuk meningkatkan produktivitas guna mewujudkan swasembada pangan.

“Ini kabar baik, kabar untuk petani, seluruh petani Indonesia. Insyaallah petani tidak usah lagi risau, khawatir dengan pupuk,” ujarnya.

Terkait ketersediaan beras, Mentan memperkirakan akan ada penambahan pasokan seiring dengan panen raya pada beberapa bulan mendatang.

“Tanaman kita di bulan Desember, Januari, Februari itu kurang lebih di atas satu juta hektare. Artinya apa? Produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret. Kemudian bulan April dan Mei itu di atas daripada kebutuhan, jadi insyaallah aman,” ujarnya.

Amran menegaskan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengurangi dampak dari El Nino terhadap sektor pertanian.

“Kita melakukan akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di Pulau Jawa. Memompa air sungai yang ada, seperti Jawa timur, Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya. Kita pompa ke sawah-sawah, upland, sawah-sawah tadah hujan itu kita pompa naik," jelasnya.

"Itu strategi memitigasi risiko El Nino. Kemudian, yang kedua adalah kita optimalisasi lahan rawa yang IP-nya itu hanya satu kali, kita jadikan dua kali dan tiga kali,” tutup Mentan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X