Senin, 22 Desember 2025

Ekonomi Global 2024 Diperkirakan Masih Lemah, Indonesia Tetap Resilien

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 23:17 WIB
Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Februari 2024 secara daring, Kamis (22/2/2024). foto: ist
Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Februari 2024 secara daring, Kamis (22/2/2024). foto: ist

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi Indonesia tetap resilien. Hal ini didukung kuatnya permintaan domestik, konsumsi, dan investasi di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih dalam posisi yang lemah.

Sri Mulyani menjelaskan, proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 oleh International Monetary Fund (IMF) hanya sebesar 3,1 persen.

Sedangkan World Bank memprediksi perekonomian global hanya tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023.

“Perekonomian global 2024 diperkirakan masih dalam posisi yang lemah, meskipun inflasi mengalami moderasi atau penurunan. Namun belum menurunkan suku bunga yang melonjak cukup tinggi dalam 18 bulan terakhir,” kata Menkeu.

Penjelasan itu disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Februari 2024 secara daring, Kamis (22/2/2024).

Di tengah kondisi pelemahan ekonomi global tersebut, Menkeu mengungkapkan bahwa Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang relatif masih cukup baik di 5,0 persen. Dilihat dari negara-negara G20 maupun ASEAN.

“Pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah tentu harus kita waspadai karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia," jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 2023 masih bisa bertahan di 5 persen tepatnya 5,05 persen. Ini karena kuartal empat tetap terjaga di atas 5 persen.

Kontributor yang penting dalam mendukung kuatnya ekonomi Indonesia menurutnya, adalah konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh di 4,82 persen dari sisi pengeluaran. Dan, sektor manufaktur tumbuh 4,64 persen dari sisi produksi.

Aktivitas konsumsi yang tetap kuat ini didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.

Pada tahun 2024, kata Sri Mulyani, APBN akan terus dioptimalkan untuk memberikan stimulus bagi perekonomian nasional. Untuk mendorong akselerasi transformasi ekonomi yang lebih inklusif, lebih hijau, dan berkelanjutan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Addinda Zen

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X