Senin, 22 Desember 2025

Kemenperin Fokus Kembangkan Hilirisasi Spirulina Mulai Superfood Hingga Supernature

Photo Author
- Sabtu, 27 Januari 2024 | 16:06 WIB
Direktur Jenderal Industri Agro, Kemenprin Putu Juli Ardika. foto: ist
Direktur Jenderal Industri Agro, Kemenprin Putu Juli Ardika. foto: ist

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui, saat ini telah terdapat perusahaan yang berhasil memproduksi beberapa produk hilir berbasis Spirulina.

Meliputi superfood (suplemen dan kopi), superskin (masker wajah), dan supernature (pakan).

"Produk-produk yang telah dipasarkan tersebut memerlukan perluasan jaringan pasar. Termasuk bekerjasama dengan industri pakan,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Kemenprin Putu Juli Ardika di Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Dikatakan Putu, salah satu perusahaan pengolahan Spirulina yang dibina Kemenperin adalah PT Alga Bioteknologi yang berlokasi di Jawa Tengah.

Saat ini PT Alga Bioteknologi Indonesia berkerjasama dengan Laboratorium Teknologi Pangan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.

Keduanya sedang mengembangkan produk biskuit berbahan baku Spirulina yang kaya protein sebagai nutrisi untuk tumbuh kembang bayi serta mencegah stunting.

“PT Alga Bioteknologi Indonesia mempunyai target untuk menguasai pasar Eropa. Dan, masih mencoba target 10% pasar dalam negeri melalui skema kerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan. Seperti Universitas Diponegoro dan Universitas Setia Budi,” ujarnya.

Hilirisasi Porang


Sementara itu, perusahaan binaan Kemenperin yang melakukan hilirisasi porang adalah CV Tri Mitra Agro Semarang. Produk utama perusahaan ini, yakni porang berbentuk chip, sudah diekspor ke beberapa negara, seperti Tiongkok dan Jepang.

Menurut Putu, Kemenperin mendukung upaya agar perusahaan tersebut melakukan pengembangan produk lainnya. Seperti tepung glukomanan yang saat ini masih dalam tahap pengujian untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus (120-150 mesh). Dan, kadar glukomanan sebesar 90%, dari kadar manan saat ini yaitu 70%.

Bentuk dukungan yang dilakukan Kemenperin antara lain memfasilitasi kerja sama penelitian bersama IPB University, Bogor.

“Ditjen Industri Agro Kemenperin dan IPB University terus melakukan penelitian dan pengujian lanjutan hingga mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya.

Kemenperin mendorong peningkatan penggunaan glukomanan dalam negeri, salah satunya dengan penyelenggaraan Business Matching. Antara industri tepung glukomanan dan industri pengguna dalam negeri.

Salah satu poin penting dalam kegiatan ini adalah penyamaan spesifikasi tepung glukomanan yang dibutuhkan industri pengguna dalam negeri dengan produk hasil industri.

“Kemenperin juga mendukung kerja sama antara industri pengolahan porang dengan perusahaan kosmetik guna pembuatan masker wajah. Serta industri potensial lainnya untuk perluasan jaringan pasar,” pungkas Dirjen Industri Agro. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X