Senin, 22 Desember 2025

Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,25%-5,5%, The Fed: Inflasi Masih Tinggi

Photo Author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 08:38 WIB
Jerome H Powel, Chairperson Federal Reserve, dalam temu pers beberapa saat setelah pertemuan Komite The Fed, di Kantor The Fed, Washington DC, AS, Kamis (13/12/230) waktu setempat. Foto: Tangkap layar pidato siaran langsung di youtube the Fed
Jerome H Powel, Chairperson Federal Reserve, dalam temu pers beberapa saat setelah pertemuan Komite The Fed, di Kantor The Fed, Washington DC, AS, Kamis (13/12/230) waktu setempat. Foto: Tangkap layar pidato siaran langsung di youtube the Fed

Komite Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan The Fed (fed fund rate/FFR) di level 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam pertemuan, Kamis (13/12/2023) waktu Washington DC, AS.

Jerome H Powel, Chairperson Federal Reserve, dalam temu pers beberapa saat setelah pertemuan Komite The Fed rampung mengatakan komite bank sentral akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter.

Saat menentukan keputusan, The Fed juga mempertimbangkan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu.

Komite, jelasnya, akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif, kelambatan kebijakan moneter dalam mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta dampak ekonomi dan inflasi

Inflasi Dikendalikan 2%


Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas Treasury dan utang agensi, serta sekuritas berbasis hipotek agensi, sebagaimana dijelaskan dalam rencana yang diumumkan sebelumnya.

"Komite berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2 persen," tambah Jerome Powel.

Dia menambahkan indikator-indikator terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi telah melambat dari laju kuatnya pada kuartal ketiga.

Peningkatan lapangan kerja telah melambat sejak awal tahun namun tetap kuat dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi telah menurun selama setahun terakhir namun tetap tinggi.

Sistem perbankan AS sehat dan tangguh. Kondisi keuangan dan kredit yang lebih ketat bagi rumah tangga dan dunia usaha kemungkinan besar akan membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi. Besarnya dampak ini masih belum dapat dipastikan. Komite tetap sangat memperhatikan risiko inflasi.

Komite berupaya untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.

Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek perekonomian.

Komite akan siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite.

Penilaian Komite akan mempertimbangkan berbagai informasi, termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi dan ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional.

Selain Jerome H. Powell, pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Komite John C. Williams, serta  Wakil Ketua Komite, yang terdiri dari Michael S Barr, Michelle W Bowman, Lisa D Masak, Austan D Goolsbee, Patrick Harker, Philip N Jefferson, Neel Kashkari, Adriana D Kugler, Lorie K Logan dan Christopher J Waller.*

Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X