Senin, 22 Desember 2025

ICDX Proyeksikan Perdagangan Berjangka Komoditi Meningkat di 2024

Photo Author
- Rabu, 13 Desember 2023 | 19:47 WIB
kiri-kaan: Girta Yoga, Research and Development ICDX, Fajar Wibhiyadi,  Board Member ICDX Group, Nursalam, Direktur Utama ICDX, dan P Giri Hatmoko, Head of Corporate Communication ICDX Group di sela-sela ICDX Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023). foto: ist
kiri-kaan: Girta Yoga, Research and Development ICDX, Fajar Wibhiyadi, Board Member ICDX Group, Nursalam, Direktur Utama ICDX, dan P Giri Hatmoko, Head of Corporate Communication ICDX Group di sela-sela ICDX Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023). foto: ist

Indonesia Commodity & Derivatives Exchange/ICDX atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi meningkat di tahun 2024.

Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 lebih baik dari tahun ini, yaitu di kisaran 4,5-5,3 persen.

Direktur Utama ICDX, Nursalam, mengatakan, meski tahun 2024 merupakan tahun politik, pihaknya yakin kegiatan tersebut tidak memberikan dampak negatif. Terutama di sektor perdagangan berjangka komoditi.

"Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik, kami lihat akan menjadi katalis positif. Terhadap industri perdagangan berjangka komoditi,” jelasnya di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Nursalam menambahkan, untuk tahun 2024, ICDX akan memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan trasaksi multilateral. Hal ini dalam upaya ICDX membawa perdagangan berjangka sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas.

Saat ini, ICDX memiliki produk multilateral yaitu GOFX berupa kontrak Gold, Crude serta Currency.

"Produk multilateral ini yang kedepan terus kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Transaksi Perdagangan Meningkat 12,81%


Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5.768.054 lot. Meningkat 12,81% dibandingkan total transaksi tahun 2022 sebesar 5.113.123 lot.

Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1.517.263 lot transaksi Multilateral dan 4.250.791 lot berupa transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif.

Catatan transaksi multilateral tahun 2023 ini kata Nursalam, menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya, yakni mencapai 970.550 Lot di tahun 2022.

Dibandingkan tahun 2022, peningkatan transaksi multilateral pada 2023 sampai dengan November ini mengalami peningkatan sebesar 56.33%.

Sedangkan untuk transaksi di sistem perdagangan alternatif, kata Nursalam, terjadi kenaikan dari tahun 2022 ke tahun 2023. Sampai akhir November sebesar 2,61%, dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790

“Untuk tahun 2024, kami proyeksikan total transaksi akan tumbuh 25%. Untuk itu, ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis mendorong peningkatan transaksi. Yaitu dengan edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan pengembangan SDM," ungkap Nursalam. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X