Senin, 22 Desember 2025

Jokowi Paparkan Imbas Perang Rusia-Ukraina bagi 5 Pabrik Pupuk Indonesia

Photo Author
- Rabu, 13 Desember 2023 | 14:27 WIB
Presiden Jokowi dalam arahannya pada penyuluh pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023) di Pekalongan, Jawa Tengah. foto: tangkapan layar
Presiden Jokowi dalam arahannya pada penyuluh pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023) di Pekalongan, Jawa Tengah. foto: tangkapan layar

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dunia saat ini sedang krisis pangan. Krisis karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai.

Masuk ada perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang yang menyebabkan banyak gagal panen di semua negara.

"Sekarang ini terjadi krisis pangan. Harga pangan yang naik. Semua negara. Ditambah lagi karena perang. Yang pertama perang Rusia dan Ukraina. Kedua perang di Gaza antara Palestina dan Israel," kata Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada penyuluh pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023) di Pekalongan.

Hadir para Babinsa dan PPL se-Jawa Tengah, petani perhutanan sosial, pengecer pupuk, dan petani milenial.

"Kelihatannya perangnya jauh di Ukraina. Saya juga dulu nggak membayangkan kalau dampaknya sampai ke sini (Indonesia-red) khususnya untuk petani. Kenapa berdampak kepada petani? Karena lima pabrik pupuk yang kita miliki, lima industri pupuk yang kita miliki, bahan bakunya itu dari Rusia dan Ukraina," jelasnya.

Karena perang, lanjut Jokowi, kapalnya tidak bisa membawa bahan pupuk untuk berlabuh di semua negara. Tidak hanya Indonesia sehingga pupuknya menjadi langka dan harganya naik.

"Ada problem di sana, supaya kita semuanya tahu ada permasalahan apa," ujarnya.

Rembetan Perang


Nanti, kalau perang di Gaza tidak cepat-cepat selesai, kata Presiden Jokowi, apalagi melibatkan Libanon karena di situ ada Hisbulloh, dengan Yaman. Melibatkan Siria di situ ada ISIS ditambah lagi dengan Iran, perang akan membesar.

"Itu yang tidak kita harapkan. Karena kalau perang merembet ke negara-negara lain akibatnya apa? Ini daerah penghasil minyak. Kalau perang berarti produksi minyak nggak ada. Itu artinya, pasokan ke pasar menjadi berkurang. Artinya, harga minyak naik," jelasnya.

"Kalau harga minyak naik, artinya juga harga BBM naik. Kalau harga BBM naik semua harga pasti akan naik. Ini yang saya harap kita berdoa bersama, jangan sampai kejadian seperti itu terjadi," kata Presiden. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X