Senin, 22 Desember 2025

Pemerintah Diminta Segera Antisipasi Pelemahan Rupiah

Photo Author
- Selasa, 7 November 2023 | 11:28 WIB
Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN. foto: dok
Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN. foto: dok

Pemerintah dan Bank Indonesia diingatkan untuk melakukan antisipasi dalam menghadapi pelemahan rupiah akibat dinamika tren pasar global yang signifikan.

Karena itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara meminta adanya penyesuaian terhadap kebijakan fiskal dan moneter.

Pelemahan rupiah ini sangat berat karena ini bukan faktor domestik," kata Amir melalui rilis rekaman yang diterima, Selasa (7/11/2023), di Jakarta.

Menurutnya, kondisi yang terjadi terhadap pelemahan rupiah adalah faktor global.

"Saya kira karena adanya konflik, negara-negara merger market ini kehilangan dana atau terjadi outflow ke Amerika, jadi Amerika meningkatkan suku bunga,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, tren penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terindikasi pudar pada awal November.

Secara mendadak, rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS hingga mendekati level Rp16.000. Di sisi lain, The Fed memutuskan menahan suku bunga di level 5,25-5,50 persen pada pada pertemuan September lalu.

Namun, bank sentral AS tetap memberi sinyal untuk menaikan kembali pada tahun ini. Selain itu, pada Oktober 2023 lalu, Biro Statistik China (NBS) telah mengumumkan PMI Manufaktur Cina mengalami penurunan.

Penurunan menjadi 49,5 pada bulan Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan September lalu. Indikasi penurunan ini menandakan perkembangan sektor di Cina semakin melambat.

Terakhir, kata Amir Uskara, Bank of Japan mengumumkan bahwa suku bunganya tertahan pada kisaran minus 0,1 persen sejak tujuh tahun terakhir.

“Rupiah ini termasuk tergolong masih kuat dibanding negara-negara lain yang mengalami pelemahan (mata uang). Kita sih berharap mudah-mudahan kerja sama antara pemerintah yang mengatur fiskal dengan Bank Indonesia yang mengatur moneter ini betul-betul bisa membuat rupiah kembali survive,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X