Senin, 22 Desember 2025

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat ke Bawah 5%, Apa Penyebabnya?

Photo Author
- Selasa, 7 November 2023 | 09:07 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Kemenko Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi selama kuartal ketiga tahun ini melambat ke bawah 5%, tepatnya di angka 4,94% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year).

Padahal di kuartal pertama tahun ini ekonomi atau produk domestik bruto Indonesia masih tumbuh sebesar 5,03% dan di kuartal kedua juga masih mampu mencetak angka pertumbuhan 5,17%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode Juli hingga September 2023.

Dia mengatakan tekanan terhadap perekonomian Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu konflik geopolitik di Timur Tengah dan pengetatan kebijakan moneter negara maju.

Serta terjadinya perlambatan ekonomi global, dan perubahan iklim yang ikut memangkas permintaan ekspor.

Akibatnya, kinerja ekspor memperlihatkan penurunan 4,26% (yoy) di tengah perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia dan rendahnya harga komoditas ekspor utama Indonesia.

Melambat Tapi Tetap Solid


Menurut Airlangga, meski tumbuh melambat, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah banyaknya tantangan dalam perekonomian global.

Dia mengatakan kinerja perekonomian Indonesia tersebut, terhitung masih lebih baik dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Jerman dan Arab Saudi bahkan mengalami kontraksi pada triwulan ketiga 2023 ini.

“Di tengah berbagai resiko global, ekonomi Indonesia masih mampu menunjukkan ketahanannya dengan tetap tumbuh positif 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc),” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Konferensi Pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal di Selasar Loka Kertagama Kemenko Perekonomian secara hybrid, Senin (6/11/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

Pemerintah tidak hanya menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun juga memiliki kualitas yang baik. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga inflasi dan menyalurkan insentif.

Pemerintah juga mendorong permintaan domestik merupakan strategi kebijakan Pemerintah di jangka pendek untuk dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh sektor tumbuh positif dan ditandai dengan sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh ekspansif mencapai 14,74% (yoy) sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.

Email: [email protected]
Email: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X