Senin, 22 Desember 2025

Sri Mulyani Paparkan Fokus Pemerintah di Tengah Peningkatan Tensi Geopolitik

Photo Author
- Sabtu, 14 Oktober 2023 | 11:21 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah saat ini fokus melakukan perbaikan dan penguatan fondasi ekonomi di tengah gejolak peningkatan tensi geopolitik. foto: ist
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah saat ini fokus melakukan perbaikan dan penguatan fondasi ekonomi di tengah gejolak peningkatan tensi geopolitik. foto: ist

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati megikuti Annual Meetings World Bank dan IMF 2023 hari ketiga di Maroko, Jumat (13/10/2023).

Sri Mulyani menegaskan, pemerintah saat ini fokus melakukan perbaikan dan penguatan fondasi ekonomi di tengah gejolak peningkatan tensi geopolitik.

"Berbagai langkah penguatan fondasi ekonomi terus dilakukan pemerintah di tengah situasi sulit dan penuh ketidakpastian ini," ujar Menkeu dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (14/10/2023).

Sri Mulyani, menjelaskan peningkatan tensi geopolitik dalam beberapa waktu terakhir akan menimbulkan situasi ketidakpastian. Bahkan mempengaruhi proyeksi ekonomi ke depan.

Namun demikian, di tengah situasi global yang dinamis, Indonesia justru punya posisi sangat strategis.

"Negara kita kaya akan sumber daya alam termasuk mineral yang banyak dibutuhkan di era pesatnya industri baterai dan kendaraan listrik," jelas Menkeu.

Oleh karenanya, dalam konteks perdagangan global, Menkeu menyampaikan, pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi. Dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal Indonesia.

"Saat ini kita fokus memperbaiki dan memperkuat struktur ekonomi. Salah satunya melalui kebijakan hilirisasi dengan membangun lebih banyak smelter yang akan meningkatkan nilai tambah. Selain itu juga memperkuat keseimbangan eksternal kita," paparnya.

Upaya memperkuat fundamental ekonomi juga dilakukan pemerintah melalui penerapan omnibus law. Kemudian,  perbaikan lembaga keuangan, pasar saham, serta inovasi pembukaan bursa karbon.

"Penerapan omnibus law (UU HPP, HKPD, P2SK dan sebagainya) ditambah perbaikan di sektor bank, lembaga keuangan non-bank, dana pensiun. Kemudian, pasar saham, termasuk yang terbaru yakni bursa karbon menjadi upaya kita dalam memperkuat fundamental ekonomi Indonesia," tegas Menkeu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X