Senin, 22 Desember 2025

IKM Rumah Tempe Azaki Telah Ekspor ke Berbagai Negara

Photo Author
- Kamis, 28 September 2023 | 19:30 WIB
IKM Rumah Tempe Azaki telah melakukan ekspor tempe ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. foto: ist
IKM Rumah Tempe Azaki telah melakukan ekspor tempe ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. foto: ist

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin telah membina banyak pelaku industri kecil dan menengah IKM pangan. Bahkan sukses membawanya menguasai pasar lokal hingga menembus pasar ekspor.

Salah satunya adalah IKM Rumah Tempe Azaki yang baru saja meresmikan tempat rumah produksinya yang kedua pada 26 September 2023 di Kota Bogor, Jawa Barat.

Acara tersebut selain dihadiri Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, juga dihadiri Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Sung Y. Kim. Kemudian, perwakilan dari Pemerintah Kota Bogor, Kementerian Pertanian, serta stakeholder terkait lainnya.

IKM Rumah Tempe Azaki merupakan salah satu IKM binaan Ditjen IKMA yang telah menerapkan berbagai standar keamanan pangan. Seperti HACCP, SNI, BPOM, dan Halal.

IKM Rumah Tempe Azaki juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Dengan volume ekspor tempe beku mencapai rata-rata 44 ton per bulan pada tahun 2023.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, tempe memiliki pangsa pasar yang harus dimaksimalkan oleh pelaku IKM. Karena termasuk jenis makanan yang dapat diterima hampir semua kalangan masyarakat.

Berdasarkan data BPS tahun 2022 rata-rata konsumsi tahu per kapita per tahun adalah sebesar 7,7 kg, sedangkan rata-rata konsumsi tempe per kapita per tahun adalah sebesar 7,3 kg.

"Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi tahu tempe. Dikarenakan harga yang terjangkau serta kandungan gizi yang menyehatkan,” ungkap Reni di Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Dikatakannya, tahu tempe banyak diproduksi di seluruh pelosok tanah air, namun tetap dominan berada di Pulau Jawa. Terbanyak di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, dan sebagian besar pelaku merupakan skala kecil.

Di sisi lain, kata Reni, produsen tahu tempe juga harus meningkatkan kualitas yang dihasilkannya. Termasuk juga memperhatikan kebersihan dan higienitas dalam proses produksi. Sehingga mampu memenuhi standar internasional dan dapat diterima masyarakat dunia.

Begitu pun kata Reni, dalam proses pengembangan IKM tahu dan tempe terdapat beberapa tantangan seperti ketersediaan bahan baku yang fluktuatif.

Kemudian, adopsi teknologi yang masih rendah dalam proses produksi, kurangnya penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan. Srta adanya potensi pencemaran lingkungan dari limbah industri.

“Namun, Kemenperin terus melakukan upaya untuk meningkatkan dan mendukung produksi tahu tempe yang lebih efisien dan lebih higienis," ujarnya.

Reni menambahkan bahwa bentuk pembinaan yang dilakukan Kemenperin di antaranya melalui Pembangunan dan Revitalisasi Sentra IKM.

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk sentra tahu tempe melalui revitalisasi tempat produksi, permesinan dan peralatan, hingga pembangunan sarana IPAL.

“Selain itu kami juga mendorong penerapan industri hijau melalui kegiatan pendampingan produksi bersih dan pengolahan limbah. Penerapan program restrukturisasi mesin peralatan, peningkatan sistem keamanan pangan dan akselerasi bisnis melalui program IFI,” jelasnya.

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangungan, Yedi Sabaryadi menyampaikan, Ditjen IKMA telah melakukan berbagai pembinaan bagi IKM Rumah Tempe Azaki. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Ena Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X