Senin, 22 Desember 2025

Potensi Capai 327 Triliun, Ini Tiga Fokus Pemberdayaan Zakat di Indonesia

Photo Author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:20 WIB
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, potensi zakat di Indonesia sangat besar, mencapai Rp327 triliun pertahun. foto: ist
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur menyampaikan, potensi zakat di Indonesia sangat besar, mencapai Rp327 triliun pertahun. foto: ist

Potensi zakat di Indonesia sangat besar, mencapai Rp327 triliun pertahun. Angka potensial ini hampir hampir menyamai anggaran pemerintah untuk perlindungan sosial 2022 yang mencapai Rp431,5 triliun.

Bahkan, potensi zakat itu masih sangat mungkin ditingkatkan. Apalagi, saat ini sudah ada 512 Badan Amil Zakat, 49.132 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 145 Lembaga Zakat dan 10.124 amil.

“Dengan sumber daya yang besar, saya optimis pengumpulan zakat di Indonesia akan terus meningkat,” ucap Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur.

Waryono mengatakan itu saat memberikan pengarahan pada Optimalisasi Pendayagunaan Dana Zakat Lazis Assalam Fil Alamin, di Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Ia dilantik oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf pada 11 Agustus 2023. Waryono menggantikan Tarmizi Tohor yang memasuki masa purnabhakti.

Waryono berharap pemberdayaan zakat fokus pada tiga hal. Pertama, mewujudkan mukmin yang kuat imam dan ekonomi. Kedua, penguatan intelektual. Ketiga, penguatan teknologi.

“Ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama. Jika ini dapat dilakukan, Insya Allah zakat akan menjadi bagian strategis yang tidak hanya membantu negara secara langsung. Tapi juga dirasakan oleh Masyarakat,” tegasnya.

Potensi Zakat Capai Rp327 Triliun


Saat ini, tercatat ada kurang lebih 10,7 juta mustahik di Indonesia dengan potensi zakat mencapai Rp327 triliun. Menurut Waryono, perlu dilakukan Pemetaan agar penyaluran dana zakat tepat sasaran.

Dia juga mengingatkan bahwa kemiskinan tidak hanya mengenai persoalan ekonomi. Namun juga melibatkan sektor lain, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan lainnya.

“Saya harap lembaga zakat dapat memetakan wilayah kerja masing-masing. Jangan sampai ada mustahik yang overlapping dalam menerima bantuan. Penyaluran zakat harus tepat sasaran. Jangan sampai satu keluarga mendapatkan bantuan yang sama,” sebutnya.

Sebagai regulator, Kemenag bersama Lembaga Zakat harus dapat menjaga kepercayaan Masyarakat, terutama para muzaki. Sehingga mereka dengan kesadaran dan penuh semangat mau berzakat.

“Pengelolaan zakat juga harus transparan, akuntabel, tepat sasaran, dan terstandar secara global,” tandasnya.

Pada kegiatan ini, Laz Assalam Fil Alamin menyerahkan beasiswa kepada 959 orang. Terdiri atas 317 santri dari 15 pesantren, beasiswa untuk D3 sebanyak 3 orang. S1 sebanyak 361 orang, S2 sebanyak 72 orang, dan S3 sebanyak 46 orang.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X