Fraksi Partai Gerindra DPR RI, mendukung desain kebijakan APBN tahun 2024. Di mana kebijakan itu difokuskan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan prevalensi stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi.

”Kami juga mendukung tema kebijakan fiskal tahun 2024 yaitu mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan bekelanjutan," kata Anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto.

Wihadi mengatakan itu dalam Rapat Paripurna Ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024 di Senayan, Jakarta, (22/8/2023).

Menurutnya, tema tersebut relevan dengan semangat kita bersama untuk lebih cepat mewujudkan pertumbuhan yang tinggi, pemerataan, serta ramah lingkungan.

Mengenai target pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,2%, Fraksi Partai Gerindra kata dia, menilai asumsi ini lebih rendah. Dari usulan awal pemerintah pada dokumen Kerangka Ekonomi Makro Dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) R-APBN 2024, sebesar 5,3% hingga 5,7%.

Target tersebut juga di bawah target pertumbuhan ekonomi 2023 dan realisasi tahun 2022 sebesar 5,3%. Namun demikian Fraksi Partai Gerindra menilai hal ini masih cukup realistis dan bisa dimaklumi.

Mengacu pada capaian pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, perekonomian Indonesia kata Wihadi, telah pulih lebih cepat sejak 2021. Dengan pertumbuhan mencapai 3,7%, lalu pada 2022 tumbuh 5,31% dan pada kwartal I-2023 tubuh 5,03% (yoy).

"Kami memandang target pertumbuhan ekonomi 5,2% yang ditetapkan pemerintah merupakan target yang realistis. Penurunan target pertumbuhan ekonomi dari rentang 5,3% hingga 5,7% menjadi 5,2% bisa dimaklumi. Mengingat kondisi yang dihadapi saat ini, yang masih penuh ketidakpastian serta dinamika ekonomi global,” terangnya.

Diketahui, beberapa lembaga internasional seperti ADB, Bank Dunia serta IMF dalam outlook ekonomi 2023 dan 2024, juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menjadi sebesar 4,8% (ADB), 4.9% (Bank Dunia), dan 5% (IMF). *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang