Senin, 22 Desember 2025

Harga Refrensi CPO dan Biji Kakao Periode 1-15 Agustus Meningkat, Cek Tarifnya

Photo Author
- Rabu, 2 Agustus 2023 | 14:01 WIB
Tandan Buah Segar Sawit. Foto: dok
Tandan Buah Segar Sawit. Foto: dok

Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengumumkan harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk periode 1-15 Agustus 2023.

Harga refrensi ini untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Pungutan Ekspor (PE) atau Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS).

Adapun harga refrensi CPO untuk periode 1-15 Agustus 2023 sebesar USD826,48 per MT. Nilai ini meningkat sebesar USD35,46 atau 4,48 persen periode sebelunya, 16-31 Juli 2023.

Penetapan Harga Referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Mendag) Nomor 1304 tahun 2023.

Selain itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD0 per MT.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso mengatakan, sSaat ini Harga Referensi CPO mengalami peningkatan. Yang menjauhi ambang batas sebesar USD 680 per MT.

"Merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD33 per MT dan PE CPO USD85 per MT untuk periode 1-15 Agustus 2023,” kata Budi.

Peningkatan Harga Referensi CPO ini kata Budi, dipengaruhi beberapa faktor. Misalnya peningkatan ekspor CPO, terutama dari Malaysia yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi di Malaysia.

Selain itu, kenaikan harga minyak nabati lainnya yaitu minyak kedelai karena estimasi penurunan produksi di Amerika Serikat.

Harga Referensi Biji Kakao Meningkat


Sementara itu, Harga Referensi biji kakao periode Agustus 2023 ditetapkan sebesar USD3.346,02/MT. Angka itu meningkat sebesar USD231,14 atau 7,42 persen dari bulan sebelumnya.

"Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Agustus 2023 menjadi USD3.037/MT. Naik USD225 atau 8,02 persen dari periode sebelumnya," kata Budi dikutip dari siran pers Kemendag, Rabu (2/8/2023), di Jakarta.

Peningkatan harga ini lanjut Budi, tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 10 persen.

"Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi adanya indikasi peningkatan permintaan biji kakao secara global. Terutama di wilayah Amerika, Eropa, dan Asia," jelasnya.

Namun, produksi biji kakao di wilayah Afrika lanjut Budi, dikhawatirkan menurun akibat adanya badai El Nino.

Di sisi lain, HPE produk kulit periode Agustus 2023 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan HPE produk kayu periode Agustus 2023 mengalami peningkatan pada beberapa jenis kayu.

Yaitu veneer jenis wooden sheet for packing box; kayu dalam bentuk keping atau pecahan (wood in chips or particel). Dan, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000 mm2 sampai 4.000 mm2 dari jenis merbau dan sortimen lainnya jenis jati.  *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X