Senin, 22 Desember 2025

Gawat! RI Masuk Kategori Negara Gagal Sistemik Gara-gara Bunga Utang Lebih Besar?

Photo Author
- Jumat, 21 Juli 2023 | 19:00 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mewanti-wanti pemerintah agar waspada karena Indonesia masuk ke dalam kategori negara gagal sistemik. foto: ist
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mewanti-wanti pemerintah agar waspada karena Indonesia masuk ke dalam kategori negara gagal sistemik. foto: ist

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mewanti-wanti pemerintah agar waspada karena Indonesia masuk ke dalam kategori negara gagal sistemik.

“Jika mengacu pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, RI sudah masuk ke dalam negara gagal sistemik. Karena pembayaran bunga utang pada tahun 2022 lebih besar dari anggaran kesehatan 2022,” ungkap Netty.

Netty mengatakan, dana yang dikeluarkan negara untuk membayar bunga utang jauh lebih besar dari realisasi anggaran kesehatan pada 2022.

“Realisasi anggaran kesehatan tahun 2022 hanya Rp176,7 triliun. Sementara pembayaran bunga utang kita tahun 2022 lebih dari dua kali lipatnya, yakni Rp386,3 triliun,” ujarnya.

Netty menuturkan, seharusnya hal ini menjadi perhatian pemerintah saat memutuskan pengesahan UU Kesehatan. Tanpa mencantumkan besaran mandatory spending anggaran kesehatan.

"Mandatory spending adalah belanja atau pengeluaran negara yang sudah diatur oleh UU," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/7/2023), di Jakarta.

Netty menambahkan, tanpa adanya pencantuman mandatory spending dalam UU, anggaran kesehatan di masa datang akan semakin tidak jelas nasibnya.

“Sebelum mandatory spending dihapus saja  anggaran kesehatan kita dua kali lebih kecil dari pembayaran bunga utang. Nah, bagaimana nasib anggaran kesehatan setelah dihapus?" katanya.

Terakhir, Netty mengingatkan pemerintah melakukan antisipasi agar dampak kegagalan sistemik ini tidak mengorbankan rakyat.

"Lakukan langkah antisipasi yang dapat mencegah negara jatuh pada kegagalan sistemik yang lebih besar," jelasnya.

Ia berharap, jangan sampai ekspansi anggaran akibat proyek-proyek politik yang rentan KKN membuat negara dengan mudahnya menggali utang besar.

"Pada akhirnya, rakyatlah yang akan menjadi korban," ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X