Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri Rapat Paripurna ke-28 Masa Sidang V Tahun Sidang 2022-2023, DPR RI. Rapat digelar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Rapat kali ini beragendakan penyampaian laporan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2024. Dan, Rencana Kerja Pemerintah tahun 2024 oleh Badan Anggaran DPR RI.

Pada rapat paripurna itu, Pemerintah dan para anggota DPR menyepakati angka-angka asumsi makro dan postur awal kebijakan fiskal. Asumsi makro itu akan dijadikan acuan dalam penyusunan RAPBN 2024.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memaparkan kisaran indikator ekonomi makro dalam RAPBN 2024 sebagai berikut:

1.Pertumbuhan ekonomi 5,1-5,7%
2. Laju inflasi 1,5-3,5%
3. Nilai tukar Rupiah Rp 14.700-15.200/USD
4. Tingkat Bunga SBN 10 tahun 6,49-6,91%
5. Asumsi harga minyak mentah Indonesia 75-80 USD/barel
6. Lifting minyak bumi sebesar 615-640 ribu barel/hari
7. Lifting gas sebesar 1.030-1.036 ribu barel setara minyak/hari.

Cucun juga menjabarkan kesepakatan postur makro fiskal yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2024 (dalam % terhadap PDB):

1.Pendapatan negara 11,88-12,38%
2. Perpajakan 9,95-10,20%
3. PNBP 1,92-2,16%
4. Hibah 0,01-0,02%
5. Belanja negara 14,03-15,01%
6. Belanja pemerintah pusat 10,49-11,36%
7. Transfer ke daerah 3,55-3,65%
8. Keseimbangan primer 0,0035-(0,428)%
9. Defisit (2,16)-(2,64)%
10. Pembiayaan 2,16-2,64%
11. Utang netto 2,46-3,41%
12. Investasi netto (0,3)-(0,67)%
13. Rasio utang 38,07-38,97

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang bertindak sebagai pimpinan rapat mengatakan, laporan hasil pembahasan ini akan menjadi acuan untuk penyusunan RAPBN 2024.

"Laporan ini juga hasil pembicaraan pendahuluan RAPBN 2024 yang telah dibahas di Banggar dan Komisi XI DPR," tutup Dasco. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang