Senin, 22 Desember 2025

Pengembangan Ekosistem Baterai Listrik Libatkan Konsorsium dari Inggris, Investasi USD9 Miliar

Photo Author
- Rabu, 31 Mei 2023 | 16:21 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. foto: ist
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. foto: ist

Realisasi investasi pengembangan ekosistem baterai mobil listrik di Kawasan Industri Hijau Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Papua Barat dipercepat. Percepatan realisasi ini didukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan itu usai mengikuti rapat. Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi itu digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (31/5/2023).

“Tadi arahannya kita akan melakukan percepatan ekosistem baterai listrik karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy. Akan memakai tenaga angin. Kemudian tambang nikelnya itu dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan,” ujar Bahlil.

Bahlil menekankan percepatan investasi tersebut melibatkan konsorsium dari Inggris dan badan usaha milik negara (BUMN) di tanah air.

Karena itu, percepatan investasinya harus sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundangan yang berlaku.

“Intinya adalah harus lewat mekanisme dan dilakukan percepatan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku," sebutnya.

Percepatan yang dimaksud oleh Presiden Jokowi menurut Bahlil, adalah segala sesuatu administrasi.

"Proses mekanismenya harus sesuai dengan aturan. Yang bisa dipercepat, dipercepat,” terangnya.

Ia merinci, rencana investasi dari Inggris sekitar USD9 miliar tersebut melibatkan beberapa perusahaan. Antara lain Glencore dari Swiss, Envision dari Inggris, serta Umicore dari Belgia.

“Glencore dari Swiss, kemudian Envision dari Inggris, Umicore dari Belgia. Kemudian bekerja sama dengan Antam dan pengusaha nasional di Indonesia. Investasinya kurang lebih sekitar USD9 billion,” ujarnya.

Melalui kerja sama dengan Inggris ini, Bahlil mengharapkan baterai listrik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan domestik dan luar negeri, khususnya Eropa.

“Ekspor untuk Eropa. Ini karena Inggris dia akan menjadikan hub untuk Eropa,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X