Senin, 22 Desember 2025

Triwulan I-2023, Industri Alat Angkutan Tumbuh Moncer di Angka 17,27 Persen

Photo Author
- Senin, 8 Mei 2023 | 18:38 WIB
Triwulan I-2023, Industri alat angkutan tumbuh moncer di angka 17,27 persen. foto: ist
Triwulan I-2023, Industri alat angkutan tumbuh moncer di angka 17,27 persen. foto: ist

Sepanjang triwulan I-2023, industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) tumbuh 14,23 persen (yoy). Capaian ini jauh melampaui kinerja ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,03 persen pada periode yang sama.

Sektor ini berkontribusi 25,96 persen (y-o-y)  dalam menopang pertumbuhan industri manufaktur di triwulan I-2023. Meningkat dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 25,16 persen.

Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Yan Sibarang Tandiele mengatakan, hampir seluruh subsektor ILMATE tumbuh dua digit.

Dengan pertumbuhan terbesar di sektor industri alat angkutan, melaju di angka 17,27 persen. Diikuti industri logam dasar (15,51 persen), serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan peralatan listrik (12,78 persen).

"Industri alat angkutan tumbuh moncer di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak triwulan II-2022," kata  Yan Sibarang, Senin (8/5/2023) di Jakarta.

Pertumbuhan ini kata dia, didorong oleh program insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM-DTP) kendaraan roda empat.

Mampu memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja industri-industri pendukungnya, terutama yang bergerak pada industri komponen otomotif.

Tumbuh Signifikan


Selain itu, pertumbuhan industri alat angkutan juga tumbuh signifikan dan berkontribusi sebesar 9,67 persen terhadap capaian industri pengolahan nonmigas.

Pertumbuhan ini juga dipacu oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru menjelang lebaran. Di samping peningkatan produksi kendaraan listrik.

Selanjutnya, kata Yan Sibarang, performa industri logam dasar termasuk yang konsisten di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak tahun 2020.

Ini menunjukkan bahwa industri logam dasar adalah salah satu sektor yang mampu bertahan terhadap badai pandemi Covid-19 saat itu.

"Pada triwulan I-2023, pertumbuhan double digit di industri logam dasar karena didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri. Terutama produk olahan bijih nikel seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron,” ungkap Yan.

Pertumbuhan industri logam dasar ini kata dia, sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri. Yakni, untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang memiliki dampak yang luas bagi perekonomian nasional. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X